Tantangan Saat Bekerja Dari Rumah, Ternyata Banyak Banget !

#Workfromhome, atau Bekerja Dari Rumah merupakan tagar yang digaungkan terus menerus di saat ini, dimana wabah Coronavirus menjangkiti dunia. Bukan hanya kaum netizen yang menyuarakannya, tetapi pemerintah di berbagai penjuru dunia juga terus mengupayakan agar semakin banyak orang yang meninggalkan kantor untuk bekerja dari rumah saja.

Tentunya, semua dilakukan bukan karena masa kerja di kantor sudah usai, tetapi lebih bersifat sementara untuk memutus penyebaran virus Corona, yang namanya bagus dan indah tetapi mematikan.

Sebuah pilihan yang sangat logis mengingat interaksi antar manusia berkurang dan kemungkinan virus ditransfer dari satu manusia ke manusia lain bisa dihambat.

Bagi banyak karyawan, bila perusahaan tempatnya bekerja memutuskan kebijakan #Workfromhome, tentunya sangat melegakan. Kekhawatiran bisa tertular virus menjadi berkurang.

Lagipula, bagi sebagian lagi, #bekerjadarirumah dipandang memberikan keuntungan tersendiri. Sudah tidak perlu ke kantor, mengeluarkan ongkos, bisa bebas mengatur waktu sendiri, dan tidak kena hukuman kalau terlambat bangun.

Yang paling menyenangkan, tidak ada si bos yang mengawasi.

Terlepas dari kekhawatiran terhadap wabah, kebijakan kerja di rumah ini bisa dipandang sebagai sesuatu yang menyenangkan, dan merupakan impian banyak orang.

Tapi…

Setelah beberapa hari saya harus bekerja dari rumah, dan mengikuti anjuran pemerintah, ternyata situasinya tidak semudah dan semenyenangkan yang dibayangkan.

Ada banyak sekali tantangannya.

Banyak hal yang tidak terbayangkan sebelumnya muncul saat harus melakukannya di rumah. Hal-hal yang ini ternyata berpengaruh terhadap produktivitas seseorang.

Tantangan Saat Bekerja Dari Rumah, Ternyata Banyak Banget !

Apa saja sih yang menjadi tantangan bekerja dari rumah ?

1. Meja Kerja

Saat rutin ke kantor, meja kerja merupakan bagian yang sering membuat sebal seorang karyawan. Pekerjaan menumpuk dan suasana membosankan terwakili oleh sang meja kerja.

Seringkali orang membayangkan bisa bekerja sambil tidur-tiduran di tempat tidur.

Padahal, setelah beberapa hari kerja di rumah, meja kerja adalah sesuatu yang paling dirindukan.

Bagaimana tidak ? Mengetik sambil tiduran tidak senyaman yang diduga. Punggung terasa tertekan karena badan tidak berada dalam posisi lurus.

Bekerja di meja makan, bukan hanya terganggu oleh kegiatan makan siang dan malam, tetapi juga karena ketinggian meja makan pun berbeda. Posisi tangan tidak lurus dan hasilnya sulit bertahan lama.

2. Arsip / Data

Memang masa sekarang adalah masa digital, tetapi kebiasaan kerja manusia belum 100% bergeser. Masih banyak dokumen dan data yang tersimpan secara manual, dalam bentuk kertas, seperti kontrak atau faktur.

Dan, bisa bayangkan di kala bekerja dari rumah, tetapi data yang tersedia tersimpan dalam laci atau lemari arsip?

Pusing.

3.  Televisi

Sinetron, film, talk show, atau berita, merupakan pesaing berat dalam berebut perhatian. Biasanya yang menang adalah mereka dibandingkan dengan spreadsheet berisi angka yang bikin pusing.

Acara TV seperti ini memberikan kesenangan, yang tentunya lebih menyenangkan untuk dinikmati dibandingkan bersusah payah dengan pekerjaan.

4.  Anak-anak

Bagi yang sudah memiliki anak, tidak ada yang lebih menyenangkan bisa bermain bersama mereka. Tentunya, yang seperti ini akan jauh lebih memberikan kegembiraan di dalam hati dibandingkan harus bergelut dengan pekerjaan yang melelahkan dan memusingkan.

Ajakan atau rengekan mereka yang senang bapak/ibunya ada di rumah merupakan godaan yang sulit ditolak. Bisa juga beruga rajukan mereka karena sudah bosan di rumah akan menjadi tantangan tersendiri untuk bisa konsentrasi pada laptop dan email.

5. Istri/Suami

Ketika di kantor, seorang karyawan biasanya membayangkan betapa enaknya bekerja dari rumah karena ada istri yang melayani.

Mau kopi atau makanan kecil, tinggal memanggil istri yang akan menyuguhkan.

Kenyataannya tidak semanis impian.

Istri juga punya pikiran lain.

Melihat suaminya ada di rumah, tidak jarang mereka menganggap ada tenaga tambahan untuk membantu mengurus rumah. Alhasil, mengepel, menyapu, mengurus anak, akan menjadi sebuah tugas tambahan seorang suami saat berada di rumah.

Beranikah mengambil resiko menolak permintaan bantuan dari pasangan?

Itu tantangan tersendiri yang berat juga untuk dipecahkan.

6. Rasa Malas

Kantor untuk bekerja dan rumah untuk beristirahat. Secara tidak sadar kehidupan manusia terpola seperti itu sejak lama.

Tantangan paling berat yang harus dihadapi saat berpindah tempat kerja, dari kantor ke rumah, adalah mengatasi rasa malas ini.

Bukan hal yang mudah mengatasi keinginan untuk menonton TV sambil tiduran kalau dibandingkan dengan bekerja di depan layar laptop.

Rasa malas akan memenangkan yang pertama dibandingkan yang kedua.

Tantangan Saat Bekerja Dari Rumah, Ternyata Banyak Banget !

7.  Tiada si Bos

Bos memang menyebalkan. Mereka yang masuk dalam kategori ini biasanya mengawasi dan memperhatikan kinerja bawahan mereka. Dan, karena itulah mereka sering membuat kesal dan sebal banyak orang

Tetapi, kehadiran merekalah yang memacu kita untuk tidak berbuat salah, sembrono, dan bekerja sebaik mungkin.

Ketidakhadirannya membuat dorongan tersebut menghilang.

Belum lagi, kalau ada masalah yang berada di luar wewenang dan membutuhkan otorisasi bos. Ketidakhadiran mereka membuat pengambilan keputusan menjadi lambat.

8. Peralatan kerja

Setiap komputer, laptop, atau desktop diperlengkapi dengan software “kalkulator”. Jadi, seharusnya tidak masalah kalau tidak ada kalkulator di tangan.

Kenyataannya, tidak demikian.

Berhitung menggunakan program kalkulator tidak senyaman dan secepat menggunakan kalkulator biasa. Lamban kalau harus menggunakan mouse untuk mengetikkan angka-angka.

Jangan tanyakan juga masalah kertas, printer, bahkan paper clip yang tidak tersedia di rumah.

9. Internet

Zaman internet bisa bekerja di mana saja, termasuk di rumah bahkan di WC. Begitu katanya.

Tidak salah, tetapi dengan asumsi kecepatan internetnya sama dan memadai. Padahal, internet di kantor dan di rumah tidak sama.

Sudah biasa kalau internet di rumah memiliki performa dan kapasitas yang lebih kecil daripada yang di kantor. Semua itu karena tujuannya berbeda.

Belum ditambah kalau internet di rumah harus berebut dengan anak yang mau main game online atau istri yang mau menonton ceramah atau youtuber beraksi.

Jangan sebut juga masalah putus nyambung yang sering terjadi di internet rumahan.

10. Komunikasi

Bekerja di kantor selalu membutuhkan komunikasi dengan bagian lain. Marketing harus terus berdiskusi dengan bagian keuangan, pembelian, logistik agar memastikan barang terkirim tepat waktu.

Bagaimana jadinya kalau komunikasi itu agak terputus karena kita tidak mau tagihan telpon rumah atau ponsel meningkat drastis?

Belum ditambah lagi dengan ketika email tidak bisa terkirim karena internet yang mendadak lemot?

11. Media Sosial/Gadget

Masalah utama dengan adanya gadget di tangan juga merambah ke perkantoran. Perhatian karyawan kerap teralihkan karena keinginan untuk melihat media sosial.

Belum lagi postingan lucu-lucu di Whatsapp Group.

Tidak sedikit karyawan yang mencuri-curi waktu untuk melakukannya pada saat jam kerja di kantor, meski sang bos mengawasi.

Iya kan?

Bagaimana dengan saat bekerja dari rumah dimana tidak ada bos yang memantau? Pastinya sebuah tantangan tersendiri untuk mengabaikan medsos dan gadget Anda.

bekerja dari rumah menghadirkan banyak tantangan tersendiri

Tidak seindah dan senyaman yang dibayangkan.

Bekerja dari rumah menghadirkan banyak tantangan tersendiri yang juga butuh solusi agar produktivitas tidak menurun.

Kinerja yang menurun sangat berbahaya bagi tempat dimana kita bekerja. Hal itu bisa menyebabkan turunnya pendapatan yang berarti kurangnya bonus untuk karyawannya dan yang paling jelek, perusahaan tidak mampu bersaing dengan kompetitor dan harus tutup.

Tantangan yang tidak mudah untuk tetap #berkaryadarirumah

Penurunan kinerja pasti ada karena pindahnya lokasi kerja ke tempat yang memang tidak didesain untuk itu. Mau tidak mau.

Tetapi, penurunan kinerja itu bisa diminimalkan kalau sebelum #workfromhome persiapan di bawah ini dilakukan

  1. prosedur pengambilan keputusan darurat sehingga pola kerja tetap terjaga
  2. jalur komunikasi antar bagian 
  3. membawa arsip dan data sebanyak mungkin, baik berupa dokumen kertas atau digital 
  4. memanfaatkan teknologi penyimpanan seperti Google Drive untuk menyimpan data dan arsip
  5. memastikan internet lancar
  6. menyiapkan ruang kerja yang cukup nyaman di rumah
  7. memberi pengertian kepada seluruh anggota keluarga bahwa keberadaan kita di rumah bukan sedang berlibur, tetapi tetap sedang bekerja
  8. mempersiapkan peralatan pendukung kerja sebaik mungkin, mulai dari yang terkecil seperti penjepit kertas hingga kalkulator atau notebook 
  9. mematikan TV saat sedang bekerja
  10. tidak mengubah waktu beraktivitas, seperti bila biasa masuk kantor mulai jam 08.00 maka saat bekerja di rumah pun, mulailah bekerja mulai jam 08.00 sampai waktu kerja usai
  11. bangun tetap sesuai dengan jadwal harian saat bekerja di kantor

Bila semua itu bisa dilakukan, penurunan kinerja tidak akan terlalu besar dan harapan tempat kita bekerja bisa bertahan semakin besar pula.

Oleh karena itu, yang paling penting sebenarnya adalah #Workfromhome atau #bekerjadarirumah bukanlah liburan. #Workfromhome adalah tetap bekerja dan hanya tempatnya saja yang berpindah untuk sementara waktu.

Bukan liburan.

+ posts