Grace Vanderwaal : Keajaiban Mungkin Terjadi

“I believe a miracle can happen, so possibly”. “Saya percaya bahwa keajaiban mungkin terjadi, jadi mungkin saja!”. Itulah yang dikatakan seorang gadis kurus kecil berambut pirang pendek asal New York, Grace Vanderwaal.

Luncuran kalimat yang mungkin akan dianggap biasa oleh banyak orang, tetapi menjadi sesuatu yang luar biasa karena diucapkan seorang remaja berusia 12 tahun di hadapan ribuan orang. Terlebih ketika pertanyaan itu diajukan oleh seorang yang terkenal sebagai kritis dan sering berkomentar apa adanya, bagus ya bagus, jelek ya jelek bernama Simon Cowell.

Pria asal Inggris ini memang terkenal sebagai juri dan produser dalam berbagai ajang pencarian bakat di dunia. Ia terkenal karena karakternya yang blak-blakan dan tidak segan memberikan komentar yang memerahkan kuping jika apa yang dilihatnya sangat tidak menarik dan menyenangkan hati.

Dan, itulah jawaban yang diberika si gadis imut bernama Grace Vanderwaal ketika pertanyaan “Apakah ia yakin bisa menang (di ajang pencarian bakat Ameria’s Got Talent 2016?)”

Jawaban yang cerdas dan ternyata bukan asal nyeplos saja.

Karena pada akhirnya, gadis ini menjuarai ajang pencarian bakat populer di dunia itu pada tahun 2016. Ya, Grace Vanderwaal adalah jawara yang menyisihkan ribuan peserta dari berbagai kalangan dan usia.

Silakan lihat videonya ketika berkomunikasi di babak audisi.

Tentunya wajar saja seorang Simon Cowell yang sudah malang melintang di dunia entertainment bertanya tentang “Keyakinan untuk menang di ajang itu”/

Seorang gadis yang kalau di Indonesia baru di kelas 7 atau 1 SMP. Tidak bertubuh sexy karena terkesan kurus. Bermodal hanya sebuah ukulele saja. Rasanya sulit membayangkan bisa menghasilkan “sesuatu” yang luar biasa di dunia tarik suara.

Di Indonesia saja, ukulele hanyalah alat musik yang dimainkan kebanyakan oleh pengamen jalanan saja.

Jadi, wajar saja.

Semakin tidak meyakinkan lagi ketika Grace, ternyata akan membawakan lagu hasil “karyanya sendiri”. Bukan membawakan lagu buatan pengarang ternama atau yang sudah populer saja. Remaja imut yang murah senyum ini, membawakan lagu hasil karyanya sendiri dari babak audisi hingga mencapai final.

Lagu seperti apa yang diciptakan seorang anak 12 tahun?

Dan, ternyata, semua juri dan penonton memberikan kepadanya standing ovation, atau bertepuk tangan sambil berdiri pada saat lagunya berakhir. Sesuatu yang kemudian menjadi rutin hingga babak akhir.

Penonton dan juri terkagum-kagum melihat bakat yang dimilikinya.

Silakan lihat penampilannya dari babak ke babak di video ini.

Luar biasa!

Pada saat audisi yang ditayangkan, setelah sesama juri, Howie Mandel menekan Golden Buzzer yang biasanya hanya ditekan ketika seorang juri merasa bakat yang dilihatnya luar biasa – seorang juri hanya mendapat 1 Golden Buzzer setiap babak), Simon Cowell, si juri kritis, mengatakan ia merasa sebal karena tidak menekan Golden Buzzer.

Lebih jauh lagi, ia memprediksi Grace akan menjadi Taylor Swift berikutnya.

Wooww.

Ramalan yang luar biasa dari seorang yang susah dibuat senang.

Tetapi, sekarang 2 tahun dari sejak audisi itu dilakukan, ramalannya terbukti. Konser Grace di Amerika selalu terjual habis dan rekamannya laris manis. Empat lagu yang diciptakan dan dibawakannya dalam ajang America’s Got Talent menjadi sebagian dari lagu-lagu yang ada dalam album tersebut.

Belum seterkenal Taylor Swift, tetapi impain dari seorang gadis cilik dengan ukulelenya sedang mengarah untuk terwujud.

Oleh karena itu, janganlah pernah berhenti bermimpi karena mimpi ketika ditambah dengan kerja keras dan kerja cerdas akan menjadi sebuah cita-cita yang bisa membawa kesuksesan bagi siapapun.

Itulah pelajaran dari Grace Vanderwaal yang harus dicamkan bahwa keajaiban itu mungkin terjadi selama kita berusaha mewujudkannya.

+ posts