Bukan Cuma Mobil Yang Butuh Tukang Parkir, Commuter Line Juga Lo

Bukan Cuma Mobil Yang Butuh Tukang Parkir, Commuter Line Juga Lo

Selama ini kita berpikir bahwa hanya mobil dan motor saja yang memerlukan jasa tukang parkir, tetapi sebenarnya tidak demikian. Banyak jenis kendaraan lain yang juga memanfaatkan jasa pemandu ketika hendak berhenti, seperti pesawat saat memasuki apron bandara dan kereta, seperti Commuter Line Jabodetabek (Kereta Komuter).

Belakangan ini sejak berpindah tangannya pengelolaan sistem kereta komuter di Jabodetabek ke tangan PT KCJ (Kereta Commuter Jabodetabek), terjadi banyak sekali perubahan. Salah satunya adalah penambahan rangkaian kereta agar jumlah penumpang terangkut bisa lebih banyak.

Sayangnya di banyak stasiun, fasilitas yang ada belum lah ikut menyesuaikan dan masih memakai yang sudah ada saja, seperti panjang peron. Alhasil, terkadang rangkaian kereta menjadi lebih panjang dari peron yang ada.

Situasi seperti inilah yang kerap menyulitkan saat sebuah kereta harus parkir di stasiun. Ujungnya terkadang harus agak menonjol dari garis yang sudah ditetapkan. Untuk memastikan agar rangkaian kereta bisa berhenti tepat di posisi seharusnya dan sebagian besar badan tepat berada pada posisi peron, supaya penumpang bisa turun dengan mudah, jasa tukang parkir kereta diperlukan.

Mereka akan memandu masinis dengan menggunakan bendera dan menggerakkannya untuk memberi sinyal kapan dan dimana harus berhenti. Dengan begitu, rangkaian kereta bisa berhenti tepat pada posisi yang diinginkan.

Cukup mengerikan juga melihat bagaimana para tukang parkir kereta ini beraksi. Bagaimana tidak karena mereka harus berada di depan sebuah kereta yang sedang bergerak.

Tetapi, seperti yang terlihat di stasiun Bogor beberapa waktu lalu, rupanya baik masinis dan sang juru parkir kereta sudah sangat ahli dalam bidangnya masing-masing. Kereta berhenti hanya 1-2 meter saja tepat di depan posisi sang tukang parkir.

Serem tapi menarik mengamatinya.

Sayangnya, saya tidak tahu berapa biaya sekali parkir kereta seperti ini. Jelas pastinya berbeda dengan Rp. 3000 perjam di Jakarta untuk mobil. Pastinya tarifnya berbeda. Iya kan? Atau mungkin sudah tercakup dalam gajian bulanan yang diberikan pihak KAI?

+ posts