Berbuat Baik Itu Mudah, Tidak Perlu Nanya Ustadz Dulu

Berbuat Baik Itu Mudah, Tidak Perlu Nanya Ustadz Dulu

Sedang menjadi tren di masyarakat Indonesia, terutama kalangan ibu-ibu untuk menghadiri pengajian yang mendatangkan ustadz ternama. Tidak jarang mereka pilih untuk meninggalkan pekerjaan rumah dan berbondong-bondong mendatangi acara pengajian seperti itu.

Mencari pahala, katanya sebagai alasan yang paling umum. Ditambah dengan mencari ilmu untuk bekal akhirat nanti. Toh, juga berbuat kebaikan.

Lucunya, selama pergi kesana mereka tetap membuang tissue bekas ke jalan, meninggalkan karton bekas makanan bukan di tempat sampah, membuang gelas bekas air mineral sembarangan.

Padahal, mungkin mereka lebih baik tidak jadi pergi ke pengajian itu karena hal itu membawa kemudharatan bagi masyarakat. Mereka merasa sudah berbuat kebaikan, tetapi jelas menimbulkan masalah bagi lingkungan.

Petugas kebersihan pun mendapat tugas tambahan karenanya.

Jika memang niatnya berbuat baik untuk mendapatkan pahala, sebenarnya mudah. Tidak perlu harus bertanya ke ustadz atau mereka-mereka yang dianggap ahli agama. Tanpa menunggu petuah dari mereka pun banyak kebaikan yang bisa dibuat.

Contoh sederhana saja, kalau punya tissue bekas pakai, buang di tempatnya. Hal itu setidaknya tidak memberi beban tambahan bagi petugas kebersihan. Kalau punya sampah, dipilah, mana yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak. Kalau punya koran bekas, jangan dijual, berikan kepada mereka yang membutuhkan, karena hal itu bisa berarti banyak bagi keluarga yang di bawah garis kemiskinan.

Sederhana saja.

Sayangnya, memang kesannya tidak keren. Tidak akan terlihat bahwa kita melakukan kebaikan dan tentunya tidak bisa tampil dengan baju Islami. Tetangga tidak akan tahu apa yang kita kerjakan.

Tetapi, bukankah itu intinya ibadah, bersedekah, dan berbuat baik. Tidak perlu orang lain tahu apa yang kita kerjakan, biarlah Allah saja yang mengetahuinya.

+ posts