Namanya keren, Casu Marzu. Terdengar seperti nama Italia, dan memang benar begitu adanya. Keju ini memang berasal dari Sardinia, Italia.
Keju?
Ya. Casu Marzu adalah nama sebuah keju yang unik dan membutuhkan perut yang kuat untuk berani mencicipinya. Keju ini terbuat dari susu kambing yang difermentasi.
Lho? Kenapa butuh perut yang kuat? Bukankah,meski bukan makanan utama, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan jenis makanan yang satu ini.
Memang, orang Indonesia sudah terbiasa makan keju seperti Kraft dan lain sebagainya. Tetapi, untuk yang satu ini, belum tentu perut orang Indonesia akan kuat.
Mengapa?
Keistimewaaan atau keunikan Casu Marzu karena keju ini “ber-ulat”. Dalam setiap keju akan terdapat ratusan ulat atau larva dari lalat Keju Phiopila Casei. Pada saat pembuatan, telur lalat ini memang disengaja dimasukkan.
Proses pembuatannya pun agak berbeda. Bila kebanyakan keju hanya sampai taraf fermentasi saja, Csu Marzu mencapai taraf dekomposisi, alias hampir terurai. Oleh karena itu keju ini terasa sangat lembut kalau dikunyah.
Larvanya sendiri masih tetap hidup sampai Casu Marzu siap dimakan. Bahkan, banyak orang akan memakannya hidup-hidup bersama dengan roti atau makanan lain. Padahal larva atau ulat ini bisa melompat sejauh 15 centimeter kalau terganggu.
Jadi kalau pun Anda ingin memakannya, pastikan hidung Anda aman karena ada kemungkinan salah satu ulat akan melompat keluar dari makanan yang Anda pegang.
Tidak semua orang sanggup memakan Casu Marzu karena itu. Selain karena melihat geliat ratusan larva tentu akan mengurangi nafsu makan, juga karena larva atau ulat tersebut kalau tidak dikunyah dan mati, bisa berkembang dalam tubuh si pemakan.
Oleh karena itu Casu Marzu dianggap berbahaya oleh standar kesehatan Eropa dan dinyatakan ilegal. Justru karena dilarang itulah harganya bisa mencapai gua kali lipat dari keju sejenis tanpa ulat.
Bagaimana? Perut Anda cukup kuat untuk mencoba?