
Orangtua di zaman dahulu selalu mengatakan kepada anak mereka agar menghabiskan makanan yang ada di piring. Mereka berpesan agar anaknya mengambil makanan secukupnya dulu dan kalau masih dirasa kurang mereka bisa menambahnya setelah yang di piring habis.
Salah satu penjelasan yang diberikan, yaitu “Nanti Dewi Sri menangis kalau makanan tersisa”. Dewi Sri dalam mitologi Hindu merupakan Dewi Kesuburan, Penjaga Bumi, Penjaga Sawah dan Padi.
Sebuah alasan yang bagi anak generasi modern akan terdengar tidak masuk akal. “Mana ada dewa dan dewi?” Oleh karena itu, banyak generasi sekarang yang memandang remeh hal ini. Tidak heran kalau seringkali kita melihat makanan terbuang dan tersisa di piring dimana-mana.
Padahal, meski terdengar tidak masuk akal, apa yang diajarkan orangtua zaman dulu itu, dengan kiasan Dewi Sri, mengandung kebenaran. Bahkan, ajaran untuk menghabiskan makanan merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan jika hendak menjadi manusia ramah lingkungan.
Kok bisa?
Yah, inti dari menjadi manusia ramah lingkungan ada pada
- Tidak atau seminimal mungkin menghasilkan sesuatu yang menyebabkan kerusakan alam dan lingkungan, termasuk air dan udara
- Efisien dalam menggunakan sumber daya alam
Nah, kalau makanan tersia-sia tidak termakan, ada banyak hal yang tidak terlihat oleh mata akan bertentangan dengan kedua prinsip itu.
- Pembusukan dan gas metana : makanan adalah bahan organik dan akan mengalami pembusukan kalau tidak dipergunakan. Pada saat membusuk bahan organik akan melepaskan gas metana yang dikenal sebagai gas rumah kaca. Gas ini akan merusak ozone dan menghasilkan efek rumah kaca pada bumi yang akhirnya menghadirkan pemanasan global
- produksi bahan makanan memakai sumber daya alam : untuk menanam padi akan butuh air, untuk memasak makanan diperlukan bahan bakar, seperti gas atau minyak tanah yang merupakan sumber daya alam tidak tergantikan. Menyisakan makanan sama saja dengan membuat sumber daya alam yang terpakai terbuang percuma, mubazir. Sesuatu yang bertentangan dengan prinsip manusia ramah lingkungan
- Pengorbanan alam dan lingkungan terbuang percuma : pernah bertanya efek dari pupuk dan pestisida yang dipergunakan untuk menanam padi atau tanaman pangan lainnya? Air dan kualitas tanah akan menurun kalau dilakukan terus menerus. Pernah terpikirkan kalau peternakan penghasil daging merupakan sumber penghasil gas metana yang besar? Pengorbanan alam itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jika Anda tidak menghabiskan makanan Anda, berarti Anda tidak menghargai pengorbanan yang dilakukan alam dan lingkungan agar manusia bisa tetap hidup.
- Kenyamanan : sisa makanan akan mengalami proses penguraian dan saat proses itu berlangsung, selain mengeluarkan gas metana juga menebarkan bau busuk yang mengganggu. Kenyamanan akan terganggu
Itulah mengapa hal sederhana seperti menghabiskan makanan merupakan satu langkah penting yang harus ditanamkan dalam diri setiap orang, kalau mau menjadi manusia ramah lingkungan. Tindakan sederhana ini bisa mengurangi dampak merusak kalau ada makanan sisa.
Sayangnya, masih banyak orang yang tidak menyadari hal ini dan hal ini menyebabkan “Dewi Sri” sering menangis.