
Entah kenapa, bagi saya, kenangan semasa kecil dulu banyak yang melekat di dalam ingatan saya. Apalagi, ketika menjumpai lagi hal-hal yang sejak dahulu sebenarnya sudah ada. Misalnya, ketika melihat makanan atau benda-benda yang dahulu kadang sempat menjadi bagian dari keseharian.
Yang sering dijumpai semasa kecil dulu sampai saat ini, salah satunya adalah suplemen vitamin C yang berbentuk tablet effervescent. Dulu, saya sangat suka ketika Bapak atau Ibu minum suplemen vitamin itu.
Saat itu, saya hanya boleh menikmati pemandangan ketika tablet effervescent tersebut dimasukkan ke dalam air. Saat itu, saya belum boleh ikut menikmati rasa dan khasiatnya. Gelembung-gelembung yang muncul ketika tablet dimasukkan ke dalam segelas air itu sangat ‘ajaib’ menurut saya semasa masih ‘imut’ dulu. 😀
Dan, saat ini, tentu saja, saya sudah boleh mengonsumsi tablet effervescent itu. Meski pemandangan gelembung-gelembung itu rasanya sudah tak se’ajaib’ dulu, tetap saja saya masih merasa senang ketika menyaksikan gelembung-gelembung yang keluar ketika memasukkan tablet tersebut ke dalam segelas air minum.
Hanya saja, saat ini, jadi timbul pertanyaan; bagaimana hal itu bisa terjadi? Zat kimia apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Apakah zat itu sama dengan yang terkandung dalam minuman bersoda?
Setelah membaca Intisari, edisi September 2006, saya menemukan penjelasannya. Penjelasannya seperti ini :
Effervescent sendiri artinya berbusa; berhubungan dengan gas atau gelembung-gelembung. Suatu tablet disebut tablet effervescent jika tablet tersebut menghasilkan gelembung-gelembung gas ketika dimasukkan ke dalam air. Gas yang keluar adalah gas karbondioksida, sama dengan gas yang ada pada minuman bersoda.
Karbondioksida merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa, Tetapi, meski tidak beracun, tetapi gas ini dapat mematikan jika terhirup dalam jumlah yang banyak. Gas ini mudah larut dan dapat dibuat padat pada suhu tertentu.
Pada tablet effervescent, gas karbondioksida yang telah dipadatkan dicampur dengan vitamin atau obat. Ketika tablet ini dimasukkan ke dalam air, maka gas akan segera larut. Karena gasnya larut, secara otomatis, butiran-butiran vitamin atau obatnya pun akan ikut terlarut juga. Di dalam air, karbondioksisa akan berubah menjadi asam karbonat. Asam karbonat inilah yang memberikan rasa ‘menggigit’ pada minuman bersoda atau tablet effervescent.
Bagi saya penyuka minuman bersoda, suplemen berbentuk tablet effervescent ini sangat menyegarkan. Apalagi yang mengandung vitamin C. Sangat menyegarkan. 😀 Tapi, sayangnya, suplemen atau vitamin dalam bentuk tablet effervescent ini tidak boleh menggantikan peranan minuman bersoda. Ha..ha..
^_^