Pada saat udara terik, hembusan angin semilir yang membelai tubuh serasa buaian surgawi. Apalagi ketika kita berkeringat setelah melakukan aktivitas di udara yang terik, yang kita butuhkan saat itu selain minuman segar, juga angin sepoi-sepoi. Ademmm..banget rasanya.
Sambil beristirahat, biasanya kita menyalakan kipas angin atau alat pendingin lainnya, ataupun benda-benda yang ada di sekitar yang kita kibas-kibaskan. Tujuannya, ya..supaya mendapatkan buaian surgawi itu.
Tetapi, terkadang, saya sempat timbul pertanyaan di dalam hati juga, sih. Koq, bisa jadi sejuk, ya, ketika kipas angin atau alat pendingin lainnya dinyalakan? Padahal, kan, udara yang yang ada di sekitar saya, ya, yang itu-itu juga. Ketika saya membaca Intisari, edisi November 2006, saya mendapat penjelasannya. Dan, saya jadi ingat, semasa saya masih menjadi anak sekolah dulu, guru saya pernah menjelaskan tentang hal ini. Tapi, selama ini, jujur saja, saya tak ingat lagi. *maafkan,saya, ya, Pak..* 😀
Jadi, menurut majalah Intisari tersebut, ketika kita merasa kegerahan, biasanya tubuh kita mengeluarkan keringat. Tetes keringat itu akan menguap dengan mengambil panas dari tubuh kita tempat tetes keringat itu berada. Alhasil, kulit tempat tetes keringat itu menguap akan terasa dingin. Kejadian ini sama dengan jika kita mengoleskan spirtus atau alkohol ke permukaan kulit kita. Ketika spirtus atau alkohol menguap, kulit kita terasa dingin dan nyaman.
Angin yang mengenai tubuh kita dapat mempercepat proses penguapan tetes-tetes keringat itu. Itu sebabnya, kipas angin yang berputar atau kertas yang kita kibas-kibaskan akan membuat kita terasa lebih nyaman. Meski, suhu udara lingkungan kita berada sedang tidak dingin.
Yup. seperti itulah cara mendapatkan buaian surgawi. 😀
Ingin merasakan angin surga?..Gampang, kipas-kipas saja!
