Dewi Fortuna..Siapakah dia?
Apakah tetangga Anda?
Teman kantor?
Teman sebangku?
Bila iya, pastinya bukan dia, sih, yang dimaksud oleh saya..
ha..ha..
Dewi Fortuna yang saya maksud adalah sesuai namanya, seorang dewi. Seorang dewi dari mitologi Yunani, lebih tepatnya.
Bisa dikatakan memiliki profesi yang sama dengan seorang dewi dari Romawi, yaitu Dewi Tikhe.
Sudah tahu, kan, kedua dewi itu berprofesi sebagai apa? 😀
Yup, sebagai pemberi keberuntungan. (ini berdasakan mitologi, ya..:-D )
Jadi, dalam kehidupan sehari-hari, kita memang sering mendengar nama Dewi Fortuna disebut-sebut. Apalagi, di dalam suatu ajang pertandingan atau perlombaan. Ketika seseorang atau suatu tim keluar sebagai pemenang atau juara, seringkali dikaitkan dengan kehadiran Sang Dewi Keberuntungan tersebut. Bahwa, saat itu, Sang Dewi tengah menghampirinya atau menghampiri mereka.
Ataupun, bagi mereka yang memenangkan lotere. Dewi Fortuna pun disebut sebagai faktor yang memegang peran penting pada peristiwa tersebut.
Seyogyanya, memang, keberuntungan dapat kita rasakan setiap saat, jika kita merasa bersyukur. Tapi, seringkali, kita bersikap seperti pepatah yang mengatakan ‘rumput di halaman tetangga selalu terlihat lebih hijau’. 😀
Saking seringnya melihat rumput tetangga, kita jadi lupa mengurus rumput di halaman kita sendiri, yang bisa jadi bakal tumbuh lebih hijau dibanding yang punya tetangga. Iya, kan?. *maaf, mendadak sok bijak*. 😀
Yuk, ah..kita kembali ngomongin soal Sang Dewi Keberuntungan dalam mitologi Yunani ini.
Menurut mitologi Yunani, di antara dewi-dewi takdir yang bersifat keras, ada seorang dewi yang tugasnya hanya memberikan hadiah kepada manusia. Dialah Dewi Fortuna.
Dewi Fortuna ini memegang tanduk suci Almathea. Almathea adalah tanduk yang tak sengaja ditarik lepas oleh Dewa Zeus dari seekor kambing suci.
Konon, dalam menjalankan tugasnya, Dewi ini berkeliling, mengelana di dunia dan melimpahkan hadiah-hadiah kepada manusia. Tetapi, rupanya, mata Sang Dewi selalu tertutup. Jadi, para penerima hadiah yang diberikan tentunya bersifat acak. Kadang, hadiah jatuh pada seseorang yang (menurut seorang lainnya), tidak layak menerimanya.
Tetapi, ga melulu seperti itu. Terkadang juga hadiah jatuh kepada mereka yang pantas menerima, seperti kepada mereka-mereka yang senang bekerja keras. Meski, kadang, hadiah juga bisa diterima oleh para pemalas.
Maka, sudah dapat dipastikan, banyak manusia yang ingin berjumpa dengan Sang Dewi. Karena, begitu dihampiri olehnya, maka sekali Sang Dewi mengangkat tanduk Almathea, hadiah-hadiah pun akan mengalir tumpah ruah kepada mereka.
Tapi, ya itulah, sangat sedikit yang mendapatkan hadiah dari Sang Dewi Keberuntungan ini. Karena meski Sang Dewi mengembara mengelilingi dunia, tidak serta merta banyak manusia yang dapat dengan mudah berpapasan dengannya.
Yup, itulah sekilas cerita tentang Dewi Fortuna berdasarkan mitologi Yunani.
Apakah Anda sudah pernah berjumpa dengan Dewi Fortuna? 😉