Pernahkah Anda merasa tergiur dan meneteskan air liur saat melihat iklan makanan di TV? Tetapi, ketika Anda mencoba makanan tersebut, ternyata apa yang Anda beli tidak seindah yang ditayangkan dalam iklan dan rasanya tidak seperti yang diharapkan.
Nah, kalau Anda pernah mengalami momen yang seperti itu, tidak perlu merasa heran karena pada dasarnya, iklan makanan sendiri memang ditujukan untuk mengundang keingintahuan pemirsa TV untuk mencoba. Oleh karena itu sebuah iklan makanan di TV akan dibuat semaksimal mungkin yang menggugah selera.
Tentunya, si pengiklan tidak ingin “biaya besar” yang dikeluarkan untuk membuat tayangan komersial itu sia-sia. Iklan akan selalu dibuat sesempurna, seestetik, dan semengundang mungkin.
Biaya besar?
Betul sekali. Membuat iklan makanan tidak murah dan tidak mudah, meski terlihat sederhana dan berbiaya rendah. Untuk mengerjakannya pun bukan dilakukan oleh satu atau dua orang saja, tetapi oleh sebuah tim.
Tim ini terdiri dari beberapa artis/seniman, sutradara, dan tentunya sutradara yang mengarahkan.
Untuk peralatannya, meskipun terlihat minim saat di layar televisi, di balik layar, terdapat berbagai peralatan modern yang dibutuhkan, bahkan termasuk robot.
Oleh karena itu, tidak heran biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai US$ 50.000-100,000 (700 juta – 1,4 milyar) untuk iklan makanan yang berdurasi kurang dari 1 menit. Luar biasa kan?
Video dari Business Insider di bawah ini memberikan penjelasan bagaimana situasi di balik layar dalam mengerjakan sebuah iklan makanan. (Catatan : Video dalam bahasa Inggris)
Benar-benar sebuah usaha keras yang harus dilakukan banyak orang yang ahli dalam bidangnya masing-masing.
Usaha itulah yang membuat penonton tergiur dan tertarik untuk ikut menikmati apa yang ditayangkan iklan. Sesuatu yang tidak mengherankan mengingat dedikasi yang diberikan.