Dampak Negatif Pandemi Covid-19 Bagi Kehidupan Blogger

Dampak Negatif Pandemi Covid-19 Bagi Kehidupan Blogger

Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2020 hingga sekarang sepertinya masih jauh dari kata usai. Dampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan sudah menghadirkan kesulitan tingkat luar biasa berat bagi berbagai kalangan dan di seluruh dunia.

Para buruh dan karyawan kehilangan pekerjaan akibat tempat mereka bekerja tutup. Para pengusaha kelimpungan karena bisnis mereka mengalami kerugian besar. Begitu juga dengan banyak profesi lainnya. Semua merasakan imbas keganasan dari sang virus, secara langsung atau tidak langsung.

Begitu juga dengan kehidupan kalangan yang jarang disebutkan di media. Pandemi Covid-19 pun membawa dampak negatif bagi kehidupan blogger. Beratnya tidak berbeda dengan yang dirasakan oleh profesi lainnya.

Bukan hanya keluh kesah yang keluar, banyak blogger pun merasa putus asa menghadapi situasi seperti sekarang ini.

Loh kok bisa? Bukankah blogger cuma pekerjaan iseng saja? Mengapa bisa terkena dampak? Toh tidak rugi apa-apa?

Yah, kalau ada yang bertanya seperti itu berarti ia tidak mengerti bahwa blogger bukan lagi sekedar pekerjaan iseng saja. Banyak orang yang melakukannya sebagai profesi/pekerjaan untuk mencari nafkah. Jadi, tidak beda dengan profesi lainnya kehidupan mereka pun terganggu.

Bahkan, kalau dipikir ulang, sekalipun kegiatan blogging mereka dilakukan sekedar untuk bersenang-senang, kegiatan mereka pun banyak terkena imbas dahsyatnya si Corona.

Perhatikan saja beberapa dampak yang sudah terbukti memberatkan para blogger.

1>Travel blogger kehabisan bahan ide

Untuk mendapatkan ide tulisan, seorang blogger dengan genre traveling “harus” melakukan trip/perjalanan dulu untuk mendapatkan bahan.

Nah, bagaimana bisa mendapatkan semua itu kalau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) atau Lock Down terjadi di semua wilayah/negara? Belum lagi maskapai penerbangan yang kolaps dan mengurangi jadwal penerbangan.

Meskipun banyak tawaran diskon hotel dan akomodasi lainnya, berkelana tetap menjadi sangat sulit dilakukan. Tambahan bagi semua itu, rasa takut terkena sang virus pun membatasi ruang gerak.

Lalu, bagaimana mereka bisa mengisi blognya?

2> Trafik Pengunjung Menurun

Memang dengan kebijakan WFH (Work From Home), setiap orang banyak waktu luang, tetapi justru yang seperti itu menghadirkan kesulitan tersendiri bagi seorang blogger.

Selain mereka tidak bebas mencari ide dan bahan tulisan, siapa yang tahan membaca tulisan terus menerus. Perhatian mereka beralih kepada hal lain, yaitu menonton. Itulah mengapa banyak Youtuber mendapatkan banyak pengunjung tambahan. Konten mereka jelas lebih menarik dibandingkan sekedar teks saja.

Belum lagi kalau travel blogger atau blogger yang membahas kuliner. Dengan PSBB yang berulangkali diperpanjang, jumlah pencari informasi terkait tempat wisata atau kuliner berkurang drastis.

Banyak sekali blogger yang mengeluhkan tentang penurunan trafik selama masa Pandemi Covid-19. Berkebalikan dengan begitu banyaknya waktu luang yang tersedia akibat WFH.

3> Penghasilan berkurang

Yang paling menyesakkan dari situasi sekarang adalah runtuhnya perekonomian dimana-mana. Banyak perusahaan tutup dan harus menekan biaya untuk bertahan.

Kondisi yang sangat tidak bagus bagi para blogger karena mayoritas penghasilan mereka berasal dari iklan atau job yang berbau promosi.

Rusaknya ekonomi berimbas pada berkurangnya dana yang digelontorkan untuk promosi. Semua bisnis berusaha menahan pengeluaran agar bisa survive dan melewati masa pandemi.

Tidak heran banyak blogger yang banting harga demi mendapatkan job content placement atau sponsored post.

Bukan hanya blogger, para youtuber yang meski mendapat trafik pengunjung bejibun pun tetap merasakan berkurangnya pendapatan.

4> Rasa malas dan putus asa

Sulit untuk tidak merasa tertekan ketika melihat grafik pendapatan yang turun seperti air terjun. Perasaan sia-sia terhadap apa yang dikerjakan muncul.

Siapa coba yang merasa senang kalau penghasilan mereka turun? Lebih buruknya lagi, tidak jelas sama sekali kapan semua akan berakhir. Pusing pastinya, terutama yang sudah menjadi full time blogger yang menggantungkan hidupnya dari ngeblog.

Kalau sudah begini, imbas lanjutannya muncul, rasa malas. Pertanyaan “Untuk apa dilanjutkan kalau hasilnya tidak ada?” akan terus bergelayut di kepala menambah tekanan.

Belum lagi ras bosan akibat terlalu lama terkurung di rumah. Ujungnya proses kreatif di kepala akan terhenti dan ras amalas akan mendominasi.

Semua merupakan bensin bagi rasa malas untuk terus membesar dan pada akhirnya mempengaruhi si blogger.

Cuku banyak yang pada akhirnya berhenti atau berpaling ke profesi lain yang dianggap lebih memberikan kestabilan.

♣♣♣

Jadi, pandemi Covid-19 memang menghasilkan dampak negatif bagi semua orang dalam semua aspek kehidupan. Sebuah hal yang tidak terelakkan.

Dalam hal ini hal ini berlaku bagi “SEMUA”, termasuk bagi kalangan blogger. Mereka pun menerima imbas yang tidak kalah menyakitkan dibandingkan yang lain.

Hanya saja, sebagian besar tidak mengungkapkannya secara terang-terangan. Padahal, kepusingan yang dialaminya sama saja. Mereka juga berdoa, seperti yang lainnya, agar pandemi ini segera berakhir dan kehidupan mereka bisa kembali normal.

Bagaimanapun blogger juga manusia.

Website | + posts