Di dunia maya semakin hari semakin banyak orang yang membahas mengenai teori parenting. Bukan hanya ahli, tetapi juga masyarakat awam, terutama blogger mengajukan teori-teori tentang bagaimana pengasuhan. Tidak sedikit yang mengembel-embeli dengan label paling baik dan paling benar.
Oleh karena itu, para orangtua sebaiknya berhati-hati membaca teori parenting versi yang manapun. Tidak semua, bahkan kemungkinan mayoritas tidak cocok untuk anak kita.
Kok bisa? Bukankah teori-teori tersebut dibuat oleh para ahli atau orangtua yang sudah mengalaminya sendiri?
Betul sekali, pasti ada dasarnya sebuah teori dibuat dan bukan berarti apa yang dikatakan dalam tulisan-tulisan tersebut bohong dan salah. Banyak hal yang bisa diambil dari sana. Ilmu, dan info yang dibagikan tetap berharga untuk menambah pengetahuan sebagai orangtua.
Meskipun demikian, haruslah disadari beberapa hal
- sebuah teori parenting dibuat berdasarkan asumsi-asumsi atau data-data yang diambil dalam kondisi dan situasi “tertentu”. Kondisi yang belum tentu sama dengan yang kita alami
- setiap manusia berbeda, yang artinya setiap anak pun berbeda karakter dan kebutuhannya, menerapkan sebuah teori tanpa mempertimbangkan perbedaan tersebut bisa berakibat fatal bagi tumbuh kembangnya seorang anak
- tidak semua orangtua punya pengetahuan yang cukup untuk “menginterpretasikan” sebuah teori, resiko terjadinya kesalahan bisa berakibat pengambilan keputusan/tindakan yang salah
- ada begitu banyak teori dengan landasan berpikir yang berbeda-beda, tidak jarang terjadi pertentangan antar teori
- teori bukanlah sebuah kebenaran mutlak karena biasanya dibuat berdasarkan data atau asumsi tertentu. Di dalamnya selalu ada marjin kesalahan, apalagi yang berkaitan dengan manusia
- tulisan bersifat tutorial parenting yang banyak beredar di dunia maya sering dibuat dari sisi pandang satu orang saja, penulisnya, dan bahkan sering tidak berlandaskan keilmuan
Mengingat begitu banyaknya teori parenting, perlu kebijakan para orangtua bahkan dalam saat membacanya. Tidak semua teori itu bisa diterapkan dan dipakai bagi anak kita.
Cara yang terbaik dalam menjalankan pengasuhan bagi anak kita adalah
- orangtua harus mau belajar dan mengamati perkembangan anak sendiri sehingga bisa memahami karakternya
- orangtua harus berusaha memutuskan atau mengambil tindakan berdasarkan hasil pengamatannya tadi dibandingkan berlandaskan pada teori yang dibacanya
- bila memang membutuhkan bantuan , sebaiknya berkonsultasi dengan mereka yang memang ahli di bidangnya dan bukan sekedar membaca teori parenting yang tidak jelas
Persis kata satu iklan minyak angin anak, “Untuk anak kok coba-coba?”. Anak terlalu berharga untuk sekedar dijadikan alat eksperimen penerapan teori parenting.