Pernah menonton sinetron Suara Hati Istri? Belum? Sayang. Sinetron yang ditayangkan salah satu TV nasional Indonesia, Indosiar ini termasuk salah satu yang masuk daftar 20 besar tayangan TV dengan rating tertinggi.
Kepopulerannya terlihat dari rating yang mencapai 5,5. Sejauh ini sudah ada lebih dari 250 episode yang ditayangkan. Ketenarannya masih terus bertahan di masa pandemi Covid-19 yang masih menguasai Indonesia.
Kebutuhan akan hiburan dan pengisi waktu luang karena banyak orang harus berada di rumah saja menjadi salah satu alasan melesatnya sinetron ini. Keterlibatan beberapa nama beken, seperti Amanda Manoppo juga mendorong sinetron ini mendulang banyak penonton.
Namun, ada satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan terkait keberhasilannya, yaitu tema yang diusung, yaitu poligami dan perselingkungan. Topik-topik abadi yang membuat banyak orang merasa terhubung dengan cerita yang disampaikan.
Acungan jempol harus diberikan kepada produsennya mengingat pada dasarnya sinetron ini sebenarnya sangat sederhana. Tidak terlalu banyak hal spesial, apalagi efek visual yang ditampilkan sinetron ini. Bisa dikata bentuknya tidak beda dengan berbagai sandiwara TV yang sudah lama ditayangkan berbagai stasiun TV dari masa ke masa.
Nah, kalau saja Anda pernah menonton tayangan sinetron ini beberapa kali saja, pasti Anda akan menemukan bahwa dalam setiap episode adegan-adegannya tidak berbeda jauh.
Kalau tidak percaya, cobalah tonton episode yang manapun, 3 atau 4 kali dan Anda akan menemukan
1> Adegan menangis
Biasanya dilakukan oleh tokoh utama perempuan hampir di sepanjang tayangan karena disakiti suaminya. Kadang ditutup dengan adegan menangis oleh tokoh antagonis di akhir tayangan.
2> Adegan sakit
Kadang sinetron ini membuat saya merasa semua orang Indonesia itu lemah dan bertubuh tidak sehat. Di setiap tayangan akan selalu adegan yang dilakukan di rumah sakit.
Hampir semua peran yang dibawakan akan mengalami masalah, baik karena kecelakaan atau sakit bawaan.
3> Adegan kecelakaan
Umumnya akan selalu terjadi kecelakaan, baik di jalan, atau di manapun. Korbannya umumnya adalah tokoh wanita antagonis, si pelakor atau si suami.
4> Adegan marah-marah
Istri yang dimadu biasanya marah-marah, kadang sambil menangis. Kadang juga ibu mertua nyinyir yang tidak suka menantunya. Lalu, si lelaki, sang suami yang kadang menyiksa dan marah kepada istri pertamanya karena terpikat si pelakor.
Rupanya banyak orang Indonesia yang mengidap penyakit darah tinggi dan kejiwaan. Marah terus kerjaannya.
5) Adegan penghinaan dan penyiksaan
Si Upik Abu atau Cinderella sepertinya tidak akan tahan kalau diikutsertakan dalam sinetron Suara Hati Istri. Penghinaan atau penyiksaan yang dialaminya tidak seberat yang dialami oleh tokoh utama, alias istri pertamanya.
Orang hamil disuruh kerja keras, dicaci maki. Pelaku utamanya kalau tidak suami, wanita pelakor, dan ibu mertua.
6> Adegan selingkuh
Kalau adegan ini tidak ada, ya sinetron ini tidak akan ada karena inti dasar ceritanya selalu berkisar pada perselingkuhan dan poligami
7> Adegan nikah siri
Mungkin, produsennya sudah menyadari bahwa adegan pernikahan formal di KUA akan membuat sinetronnya makin susah masuk logika. Bagaimanapun, untuk berpoligami banyak persyaratan yang harus dipenuhi sesuai Undang-Undang Perkawinan Indonesia.
Jadilah, di setiap episode, adegan nikah siri biasanya akan terjadi.
Nah, coba saja tonton sendiri sinetron ini, pasti Anda akan melihat semua adegan tersebut di atas. Jangan takut tayangan dihentikan karena dengan rating setinggi itu, tidak ada stasiun TV yang akan begitu bodoh menyetopnya secara tiba-tiba.
Silakan lihat sendiri dan kalau ada adegan lain yang belum disebutkan di atas, bisa ditambahkan pada kolom komentar.