
Sebuah tayangan, baik berupa film atau sinetron di masa kini biasanya akan selalu mengusung pesan moral. Dalam hal ini, sinetroan Suara Hati Istri yang ditayangkan Indosiar pun memiliki pesan moral yang ingin disampaikan kepada pemirsanya.
Beberapa pesan moral dari sinetron Suara Hati Istri yang memiliki rating 5.5 itu bisa dilihat di bawah ini.
Kebaikan selalu akan menang kejahatan
Tidak ada episode dalam sinetron ini dimana “tokoh antagonis” yang kehidupannya berakhir baik. Suami curang atau pelakor, dua-duanya atau salah satunya, akan terlibat kecelakaan atau terkena nasib buruk.
Sementara, tokoh utamanya, istri yang baik hati, akan hidup bahagia atau setidaknya bebas dari penderitaan.
Kesabaran akan berujung kebaikan
Orang sabar disayang Tuhan, begitu pesan moralnya. Tidak ada tokoh utama dalam Suara Hati Istri yang meninggal dunia atau hidup sengsara. Dari semua episode, akhirnya ia akan hidup bahagia karena suaminya kembali pada dirinya, menjadi kaya, atau menikah dengan lelaki lainnya yang mencintainya.
Kejahatan akan diberikan balasan yang setimpal
Tokoh antagonis nasibnya selalu jelek di akhir tayangan. Entah mengalami kecelakaan, terkena serangan jantung, jatuh miskin, hidup sengsara, tidak punya istri, dan banyak lagi lainnya.
Itu upah dari perbuatan buruknya terhadap istri pertamanya, si tokoh protagonis.
Punya istri dua tidak mudah
Tidak ada dalam akhir cerita dimana sang suami bisa mempertahankan kedua istrinya. Ujungnya, salah satunya akan dilepaskan. Kalau tidak ditalak/dicerai, maka salah satunya akan meninggal.
Kehidupan sang suami pun ruwet sekali saat masih punya dua istri (wanita) bersamanya. Penuh dengan konflik yang tidak kunjung putus dan baru terhenti ketika ia kena azab Tuhan atau tiba-tiba menerima “wangsit” dan sadar.
Baca juga : Adegan Khas Sinetron Suara Hati Istri
Kira-kira begitulah pesan moral yang disampaikan oleh sinetron Suara Hati Istri.