Menjadi seorang istri sekaligus ibu rumah tangga bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Banyak sekali yang harus dikerjakan dan bisa dikata tidak mengenal hari libur.
Seringkali mereka terlihat kelelahan dan tidak sempat mengurus diri sendiri. Oleh karena itu, sudah pasti kaum IRT (Ibu Rumah Tangga) akan sangat menghargai apabila suami mereka mau melakukan hal-hal di bawah ini.
Mereka akan tersenyum bahagia.
1> Jika pak suami mau membantu membersihkan rumah
Menyapu atau mengepel terlihat mudah, tetapi sebenarnya lumayan menguras tenaga. Apalagi kalau rumahnya luas. Pinggang, tangan dan kaki bisa terasa sangat pegal.
Bayangkan saja, pekerjaan ini dilakukan 3-4 kali dalam seminggu? Rasanya pasti akan membuat Anda harus berurusan dengan tukang pijit.
2> Jika pak suami mau membantu memasak
Pernah merasakan panasnya berada di depan kompor selama beberapa jam? Pernah kah juga merasakan bingungnya memikirkan menu untuk sarapan, makan siang, atau makan malam orang-orang kesayangannya?
Pusing pastinya.
Tentu akan terasa menyenangkan kalau pak suami bersedia selama satu atau dua hari saat libur menyempatkan diri berada di dapur. Memasak sarapan atau makan siang/malam untuk keluarga.
Mungkin rasanya tidak seenak kalau bu istri yang memasak, tetapi yang seperti ini akan memberikan waktu padanya untuk beristirahat dan sedikit lepas dari kepusingan.
3> Jika pak suami mau menggantikannya “mengurus” pakaian
Proses “mengurus” pakaian itu kelihatannya sederhana, tetapi ada sebenarnya ada tiga tahap yang sangat menguras tenaga dan waktu, yaitu, mencuci, mengeringkan, dan menyetrika.
Bisa terbayangkan para bu istri kalau para suami mereka mau mengurus pakaian selama libur di rumah?
4> Jika pak suami mengajak berjalan-jalan
Mahal? Tidak kok sebenarnya.
Terkadang bu istri tidak memerlukan berwisata ke tempat jauh. Berjalan-jalan di sekitar rumah berdua, sarapan atau makan siang berdua sudah cukup.
Bagaimanapun seorang istri menginginkan ada waktu untuk ia bersama orang yang disayanginya.
Tentu saja kalau diajak piknik sekeluarga ke tempat wisata, pasti senyum bu istri akan lebih lebar lagi.
5> Jika pak suami mau mengobrol dengannya dan bukan mengerjakan hobinya sendiri
Suami adalah teman istri. Istri adalah teman suami.
Teman itu butuh ngobrol. Berbincang. Saling bercerita dan saling mendengarkan. Terkadang tidak perlu hal yang berat, gosip atau cerita apa saja bisa mengingatkan kembali mengapa mereka mau hidup bersama.
Tentunya, yang seperti ini lebih baik daripada pak suami sibuk mengerjakan hobi atau kesukaannya sendiri.
6> Jika pak suami mau menemaninya berbelanja kebutuhan sehari-hari
Ke warung memang rutinitas kaum ibu rumah tangga. Tentunya akan terasa berbeda kalau ditemani orang yang disayangnya.
Apalagi kalau kemudian pak suami melihat sendiri betapa harga barang-barang naik terus dan semakin mahal, kemudian memutuskan menambah uang belanja.
Pasti, bu istri akan tersenyum lebar sekali.
7> Jika pak suami mau menggantikannya mengasuh anak
Bagaimana kepala tidak pusing tujuh keliling, kalau sedang memasak, kemudian anaknya rewel dan mengajak bermain? Bisa tensi darah naik dengan sangat cepat.
Tensi darah bu istri bisa dikurangi kalau saja pak suami mau menggantikan perannya untuk mengasuh dan menemani anak bermain.
Apalagi kalau ditambah kalau pak suami juga mau menemani anak mengerjakan tugas sekolah mereka.
Ia pasti akan gembira dan bahagia melihatnya. Keuntungan untuk pak suami sendiri adalah masakan tidak akan gosong atau keasinan karena bu istri bisa fokus memasak.
8> Jika pak suami mau rajin membetulkan peralatan rumah tangga yang rusak
Genteng bocor, panci rusak gagangnya, dan pastinya banyak sekali perkakas rumah tangga yang rusak. Namanya barang pasti ada masannya ia mengalami kerusakan.
Bu istri akan ruwet karena hal itu bisa berarti mengurangi jatah belanjanya.
Tetapi, yang seperti ini tidak akan terjadi kalau pak suami mau kreatif sedikit dan berusaha memperbaiki peralatan yang rusak tadi.
Sangat mungkin perbaikannya tidak berhasil, tetapi bu istri akan sangat mengerti karena setidaknya suaminya sudah berusaha yang terbaik.
9> Jika pak suami menyuruhnya libur
Bu istri itu tidak ada liburnya. Mau tanggal merah atau cuti bersama sekalipun, tetap saja ia merasa punya tugas mengurus rumah dan keluarganya.
Makanya, kalau pak suami mau istrinya gembira, senang, dan bahagia, sering-sering saja menyuruhnya berlibur.
Bilang saja, “Sana pergi main dengan teman-temanmu, nih uang jajannya. Rumah dan anak-anak biar aku yang urus”.
Bisa bu istri tidak tersenyum?
10> Jika pak suami memberi uang dan menyuruhnya berbelanja kebutuhannya
Nah, yang terakhir ini jarang gagal dalam membuat bu istri tersenyum riang nan bahagia.
Siapa yang tidak bahagia kalau diberi hari libur dari kegiatan rutin dan kemudian bisa berbelanja sesuatu yang mereka inginkan. Ditambah dengan kesempatan bersama teman-temannya.
—–
Baca juga : 10 Alasan Pria Menangis, Belum Tentu Cengeng
Tidak berarti pak suami harus mengerjakan semua yang disebut di atas sekaligus. Pak suami juga butuh istirahat. Sebenarnya, seringnya kaum bu istri itu hanya berharap bahwa orang tersayangnya mau berpartisipasi dan membantu mengurangi beban yang ada di pundak mereka.
Bagaimanapun mereka juga pekerja, bahkan waktunya lebih panjang dari kerja di kantor. Bantuan sekecil apapun akan mengurangi tekanan dan kepusingan yang mereka alami.
Apalagi kalau “bantuan” itu datangnya dari orang kesayangan mereka, suami mereka sendiri. Rasanya bisa berlipat ganda.
Jadi pilih saja mana yang bisa dilakukan dan itu saja rasanya sudah akan membuat senyum hadir di wajah bu istri.
Coba saja sendiri kalau tidak percaya.