Istilah viewfinder mengacu pada sebuah lubang kecil di bagian atas kamera yang dipergunakan oleh para fotografer untuk “mengintip” obyek yang akan dipotretnya. Lewat bagian inilah seorang pemotret akan menilai apakah bidang fotonya, termasuk obyek dan latar belakang sudah sesuai dengan kemauannya atau belum.
Dalam bahasa Indonesia, viewfinder diterjemahkan sebagai jendela bidik.
Di era fotografi digital seperti sekarang, keberadaan jendela bidik masih dipertahankan oleh banyak produsen, meski ada juga versi kamera yang sudah meniadakannya.
Hanya, tidak seperti di masa lalu, dimana semua viewfinder bertipe optical, sekarang ada juga electronic viewfinder.
Contohnya, pada kamera mirrorless, semuanya sudah tidak lagi menggunakan versi optical dan sepenuhnya merupakan versi electronic. Sedangkan pada kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex), semuanya masih menggunakan optical.
Sebenarnya apa sih beda keduanya?
Bedanya adalah
1. Optical Viewfinder
Bayangkan saja ketika Anda meminta istri/pacar/anak atau seseorang bercermin, dan kemudian Anda melihat pantulan di cermin.
Begitulah proses optical viewfinder.
Pemotretnya bisa melihat obyeknya melalui jendela bidik melalui proses yang sama. Proses ini bisa terjadi karena di dalam kamera (DSLR) terdapat sebuah cermin yang memantulkan obyek sampai ke jendela bidik.
Dengan kata lain, si pemotret melihat pantulan obyek.
2. Electronic Viewfinder
Dalam kamera mirrorless tidak terdapat cermin, jadi tidak akan ada pantulan obyek yang bisa sampai ke jendela bidik.
Lalu, bagaimana pemotret bisa melihatnya?
Obyek yang masuk melalui lensa akan diubah menjadi data digital, sama seperti proses scanning. Kemudian, data itu secara elektronis akan disampaikan dan ditampilkan ke layar kecil di dalam jendela bidik.
Jadi, prosesnya tidak beda dengan ketika kita melihat image pada layar komputer atau gadget. Bukan merupakan pantulan obyek, tetapi image digital.
Tidak beda seperti kalau melihat dari layar LCD di belakang kamera, hanya dalam ukuran yang lebih kecil.
Mana yang lebih baik?
Sebenarnya tidak ada. Hanya masalah selera saja.
Kebanyakan fotografer masih lebih menyukai versi optical, meski belakangan banyak yang sudah bisa menerima keberadaan versi electronicnya.
Itulah beda antara optical dan electronic viewfinder.