Kata Siapa Pejalan Kaki Tidak Bisa Jadi Pelaku Pelanggaran Lalu Lintas ?

Kata Siapa Pejalan Kaki Tidak Bisa Jadi Pelaku Pelanggaran Lalu Lintas
Pertigaan Jalan Wahid Hasyim Depan Hotel Cemara

Selama ini di banyak media banyak sekali berita yang memperlihatkan bahwa pejalan kaki sering menjadi korban dari perampasan hak oleh pengendara motor atau mobil. Bahkan, ada Aliansi Pejalan Kaki yang memperjuangkan hak para pedestrian. Gerakan yang cukup mendapat sambutan.

Pada dasarnya, memang di kehidupan sehari-hari banyak kejadian yang memperlihatkan keegoisan pengendara yang seenaknya merampok hak pejalan kaki. Trotoar kerap dipergunakan untuk parkir mobil dan pemotor yang terjebak macet. Jadi, tidak salah.

Hanya saja, fakta juga menunjukkan bahwa kaum pejalan kaki bukan hanya korban saja, mereka bisa sama egoisnya dengan pengendara dalam berlalu lintas. Kaum pejalan kaki pun sering menjadi pelaku pelanggaran lalu lintas juga.

Contoh yang sering terlihat ada seperti foto di atas.

Bisa melihat dimana pelanggarannya? Harusnya bisa. Pejalan kaki ketika menyeberang menurut aturan harus melalui zebra cross. Begitulah menurut hukum. Selain tentunya, dengan tujuan agar mereka terhindar dari bahaya karena tersambar kendaraan.

Sayangnya, banyak sekali pejalan kaki yang malas. Mereka lebih mengacuhkan tata tertib di jalan dan memilih menyeberang tidak melalui zebra cross. Padahal, fasilitas itu tersedia bagi mereka.

Alasannya, jelas sekali karena terkadang untuk mencapai zebra cross, jarak yang harus ditempuh lebih jauh sedikit.

Tetapi, apapun alasannya, hal tersebut tidak bisa dibenarkan. Setiap pengguna jalan haruslah patuh pada aturan yang ada dan harus mau berkorban, demi ketertiban dan keselamatan bersama.

Kata Siapa Pejalan Kaki Tidak Bisa Jadi Pelaku Pelanggaran Lalu Lintas

Jadi, walau banyak berita memperlihatkan pejalan kaki lebih sebagai “korban”, pada faktanya, pejalan kaki juga sering menjadi pelaku pelanggaran lalu lintas.

+ posts