Jempol ! Sigapnya Petugas Keamanan Dalam Commuter Line Membantu Penumpang

Jempol ! Sigapnya Petugas Keamanan Dalam Commuter Line Membantu Penumpang
Petugas Keamanan Dalam Commuter Line Di Stasiun Gondangdia

Commuter Line atau KRL Jabodetabek sampai sekarang masih sering membuat jengkel para penumpangnya. Hari ini saja, Jum’at 21 Februari 2020, puluhan ribu orang dibuat jengkel karena keterlambatan akibat permasalahan sinyal menyebabkan keterlambatan yang parah.

Memang, masih sering bikin dongkol dan sepertinya di masa depan masih banyak lagi kejengkelan yang akan dilahirkan oleh transportasi massal yang satu ini.

Hanya saja, ada satu hal yang membuat rasa jengkel itu sedikit berkurang. Sebuah peristiwa kecil yang terjadi satu hari sebelumnya memperlihatkan bahwa pepatah “Roma tidak dibangun dalam semalam” sangat benar sekali.

Kejadiannya memang tidak berkaitan sama sekali dengan masalah perweselan atau persinyalan yang menjadi masalah rutin nan utama. Peristiwa kecil itu adalah berkaitan dengan bagian lain, yaitu tentang Petugas Keamanan Dalam (PKD) Commuter Line di stasiun Gondangdia.

Saat sedang menunggu kereta untuk kembali ke rumah, seorang terlihat berjalan di peron seberang sambil mendorong sebuah kursi roda kosong.

Ia berjalan mendekati dua orang yang sedang duduk di bangku peron arah ke Gambir/Jakarta Kota.

Tidak lama berselang, terlihat sedikit kesibukan disana. Petugas tadi terlihat membantu seseorang untuk berdiri dan mendudukkannya di atas kursi roda tadi.

Posisinya agak terlalu jauh untuk bisa direkam secara jelas, tetapi rekaman momen itu bisa dilihat di bawah ini.

Petugas tadi, diiringi dengan satu orang kemudian berjalan membawa penumpang tadi turun ke bawah.

Apa yang dilakukan sang Petugas Keamanan Dalam tadi bukanlah yang pertama. Sudah beberapa kali , saya melihat sendiri bagaimana mereka dengan sigap membantu para penumpang yang membutuhkan.

Mereka kerap terlihat membantu penumpang yang sakit, kelelahan, tuna netra, dan lansia. Tidak peduli gender dan rasnya, para petugas ini terlihat selalu siap siaga membantu.

Padahal, kalau melihat kata “Keamanan” yang ada pada helm atau seragam mereka, tentunya tugas utama mereka adalah memastikan keamanan dan ketertiban. Meskipun demikian, mereka sudah melakukan tugas yang sebenarnya bukan tugas utamanya.

Sesuatu yang sangat patut dihargai.

Apalagi, jika Anda adalah seorang pengguna setia Commuter Line sejak namanya masih KRL. Pasti Anda akan menyadari bahwa hal yang seperti ini jarang sekali terlihat di masa lalu, tetapi sering bisa terlihat di masa kini.

Sesuatu yang sebenarnya menunjukkan yang namanya “perubahan”.

Sikap mental yang sebelum ini tidak mempedulikan penumpang sudah berubah. Penumpang sudah menjadi fokus utama dari PT KCI, Kereta Commuter Indonesia.

Keamanan, kenyamanan, dan pelayanan maksimal sedang terus diupayakan.

Perubahan itu sedang terjadi.

Memang, masalah keterlambatan karena persinyalan kuno masih akan terus ada. Sesuatu yang mau tidak mau harus diterima (walau kadang dengan rasa jengkel) mengingat jalur rel kereta yang dipakai masih banyak peninggalan zaman Belanda.

Masih banyak yang perlu dibenahi dan diperbaiki.

Tetapi, kesigapan Petugas Keamanan Dalam di stasiun Gondangdia itu menunjukkan bahwa “perubahan” itu ada dan sedang berjalan.

Sayangnya, pepatah “Roma tidak dibangun dalam semalam” memang sangat benar. Perubahan akan selalu butuh waktu untuk memperlihatkan hasil.

Saat ini setidaknya, perubahan itu sudah terwujud dalam bentuk mentalitas yang jauh berbeda di masa lalu. Sangat mungkin, perubahan-perubahan yang lain akan bisa terlihat dan dirasakan di masa datang.

Lagipula, keterlambatan hari ini juga disebabkan karena memang ada perawatan/perbaikan terhadap sistem persinyalan antara stasiun Gambir dan Jakarta Kota. Bagian yang sering menghambat perjalanan si CL.

Jadi, meski tetap jengkel, tetapi, setidaknya harapan akan Commuter Line yang lebih baik tetap ada.

Dan, tentunya, acungan jempol tetap harus diberikan pada PKD tersebut, entah siapapun dia, yang sudah bertugas dengan baik.

Semoga bisa menginspirasi rekan-rekannya yang lain untuk berbuat hal yang sama, serta sedikit menenteramkan hati penumpang yang kadang dibuat jengkel karena keterlambatan.

+ posts