Sumber Twitter |
Menggunakan ojeg online itu memang sangat mempersingkat waktu. Apalagi bagi para komuter, atau pengguna jasa Commuter Line ? KRL Jabodetabek yang mayoritas pekerja. Keberadaan ojol sangat membantu untuk menghindari kemacetan dan ujungnya keterlambatan tiba di kantor.
Kebutuhan akan kecepatan inilah yang membuat banyak komuter yang sering sudah melakukan pemesanan ojol lewat aplikasi Grab or Go Jek bahkan saat masih berada di atas kereta. Pastinya, tujuannya agar begitu turun kereta, sang ojeg sudah menunggu.
Jadi, bisa langsung “Cuss…” ke kantor.
Tapi, Commuter Line atau KRL, meski sudah mengalami perbaikan pelayanan, masih sesuatu yang sulit diduga dan diprediksi dengan tepat. Masih banyak hambatan, mulai dari waktu tunggu saat memasuki stasiun transit, seperti Manggarai atau stasiun Gambir untuk memberi jalan kereta jarak jauh dulu.
Sulit memastikan dengan tepat.
Efeknya, kalau saat itu kita sudah memesan ojol, maka abang ojolnya harus menunggu lama.
Dan, rupanya, sebuah foto di akun Twitter @Comlinejkt memperlihatkan sebuah foto yang cukup menyentil.
Silakan lihat versi aslinya di bawah ini.
Melintas di WA, bener ini. Pesennya pas sinyal masuk stasiun turun aja. Cukup banget buat nyari ojol. Bukan baru naik SDM udah pesen ojol THB, 30 menit perka tuh. pic.twitter.com/O4PlTGC392
— Bukan CommuterLine ! (@ComlineJkt) February 20, 2020
Waktu tunggu yang lama merugikan mereka.
Selama waktu tunggu mereka tidak bisa menerima orderan lainnya. Juga disana ada ketidakpastian apakah order akan berhasil atau tidak. Semakin lama waktu tunggu yang harus dilakukan, semakin tidak jelas apakah mereka akan mendapatkan rejeki atau tidak.
Sangat bisa dimengerti kalau para komuter ingin serba cepat dan praktis. Terutama karena di saat jam sibuk, terkadang mendapatkan pengemudi itu juga susah.
Sayangnya, cara memesan jauh sebelum kereta masuk stasiun tujuan mengorbankan pihak lain, yaitu si pengemudi Grab atau Go Jek yang harus menunggu . Hemat waktu pada sisi komuter dikompensasikan dengan buang waktu di sisi pengemudi penerima order.
Alangkah baiknya kalau pemesanan ojol via aplikasi dilakukan saat kereta sudah tiba di stasiun yang dituju. Dengan begitu, tidak ada waktu orang lain yang dikorbankan demi kepentingan kita.
Tidak ada salahnya menunggu sejenak dibandingkan merugikan orang lain.
Bagaimana kalau karena hal itu terlambat sampai di kantor? Ya berarti ada yang salah. Bukankah bisa berangkat lebih pagi karena dengan begitu bisa tetap tepat waktu tanpa mengorbankan kepentingan orang lain?
Sebuah foto yang sangat menyentil sekali.