Pernah memakai jasa pinjaman online ? Sebaiknya jangan deh. Memang sih kebutuhan sering datang tidak terduga dalam kehidupan yang sering menghadirkan kebutuhan dana tunai mendadak. Jadi, kadang mau tidak mau kita harus mencari dana tambahan untuk menutupinya. Seringnya yang seperti ini membuat kita menjadi pendek pikir.
Apalagi untuk mendapatkan dana pinjaman tunai di masa sekarang mudah sekali. Cukup dengan menginstal aplikasi, registrasi dan dana tunai yang dibutuhkan bisa tersedia dalam waktu singkat.
Sayangnya, karena kepepet, banyak orang yang tidak memperhatikan bahwa pinjaman yang seperti ini bisa memberatkan mereka sendiri di kemudian hari. Kuncinya ada pada “bunga” yang dibebankan kepada peminjam.
Saat berada dalam Commuter Line yang penuh sesak, sebuah iklan pinjaman online menarik perhatian. Yang ini resmi terdaftar di OJK atau Otoritas Jasa Keungan, yang artinya bukan abal-abal atau ilegal.
Cuma, perhatian tertuju pada “bunga pinjaman online” yang ditawarkan. Terlihat rendah sekali dan pastinya akan menarik peminat, tetapi sebenarnya yang seperti ini tidak benar karena kalau dihitung, hasilnya memperlihatkan bunga yang tinggi sekali. Lebih tinggi dari bunga pinjaman bank atau Kredit Tanpa Agunan.
Perhatikan foto di atas yang diambil saat iklan ditayangkan di layar display.
Bunganya hanya 0,5%/ per hari!
Rendah ? Iya kalau kita hanya meminjam uang sehari, akan rendah sekali. Sayangnya, biasanya kebutuhan mendesak itu tidak akan mungkin membuat kita hanya meminjam uang dalam satu hari saja.
Biasanya lebih dari satu minggu dan bahkan bulan.
Asumsikan saja kita harus meminjam uang dan baru bisa membayar bulan depan setelah gajian. Tiga puluh hari miniuum.
Lalu berapa bunga yang harus dibayarkan?
Ya mudah saja 30 hari X 0,5% atau 15% dari jumlah uang yang dipinjam. Dengan kata lain, kalau kita meminjam 1 juta rupiah, maka saat pembayaran atau jatuh tempo, yaitu 30 hari ke depan, kita harus membayar 1.150.000 rupiah.
Angka ini lebih besar daripada bunga bank yang 9-20 % per TAHUN. Kalau memakai dana dari pinjaman online per tahun, artinya sama dengan 182.5% bunga yang dibebankan.
Berat banget.
Memang, ada keuntungannya, yaitu cepat, tanpa agunan, dan mudah prosesnya. Tetapi, tetap akan terasa berat.
Apalagi, pengalaman seorang teman menunjukkan bahwa terkadang ada penyedia pinjol yang nakal. Mereka juga membebankan biaya administrasi dan memotong uang yang seharusnya diterima peminjam.
Kalau telat melakukan cicilan, jangan juga kaget kalau ditelpon setiap hari, bahkan sehari 10 kali dengan bahasa yang kurang sopan.
Jadi, pikirkan kembali kalau membutuhkan dana mendadak. Pinjaman online terlihat menguntungkan karena bunganya yang “rendah” padahal sebenarnya tinggi.
Lebih baik lakukan cara lain, seperti menjual barang dan harta di rumah, meminjam ke saudara, atau bahkan meminta kredit tanpa aguna. Rasanya semua lebih menguntungkan daripada pinjaman onlie.
Tapi, yang lebih baik lagi sebenarnya ada, yaitu memiliki tabungan agar saat kondisi mendadak, kita tidak perlu meminjam dari orang lain.