Untuk Mendapat Jawaban Yang Benar Butuh Pertanyaan Yang Tepat Juga

Untuk Mendapat Jawaban Yang Tepat Butuh Pertanyaan Yang Tepat Juga

“Malu bertanya, sesat di jalan”, begitu kata pepatah dan memang terbukti kalau pepatah itu mengandung kebenaran. Seseorang yang tidak tahu sudah seharusnya bertanya kepada yang tahu agar ia terbebas dari “ketidaktahuan” yang bisa membuatnya salah jalan.

Nah, kalau sudah bertanya, lalu apakah langsung kita tidak “tersesat” lagi? Jawabannya, ternyata bisa jadi kita tetap tidak tahu, kalau pertanyaan yang diajukan tidak tepat. Ya, tetap merupakan sebuah fakta tak terbantahkan juga bahwa untuk mendapat jawaban yang tepat, pertanyaan yang diajukan harus tepat juga.

Kalau tidak tepat, ya tetap saja tidak menghasilkan apa-apa.

Pelajaran sederhana ini bisa diambil dari tingkah laku para pengguna jasa Commuter Line, atau KRL Jabodetabek. Perkembangan pelayanan yang diberikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia, induk perusahaan si CL membuat para penumpang bisa dengan mudah berinteraksi dengan stafnya lewat media sosial Twitter.

Pertanyaan apapun, terutama terkait dengan jadwal keberangkatan, akan dengan sigap direspon oleh admin di belakang akun Info Commuter Line. Keluhan atau bahkan makian pun akan mendapatkan feedback dari siapapun yang berada di belakang akun resmi Commuter Line itu.

Dan, tidak butuh lama. Hanya beberapa saat saja, sang admin bisa memberikan jawaban.

Contohnya di bawah.

Untuk Mendapat Jawaban Yang Tepat Butuh Pertanyaan Yang Tepat Juga

Kinerja yang harus diapresiasi melihat kesigapan hal tersebut.

Sayangnya, ternyata banyak penumpang yang mungkin lupa, terlalu menggampangkan, atau bahkan menganggap sang admin adalah paranormal, melupakan prinsip “butuh pertanyaan yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang benar”.

Pertanyaan yang tidak tepat akhirnya juga berujung jawaban yang tidak benar pula, atau bahkan pertanyaan balik, seperti yang dialami oleh akun @jofalah beberapa hari kemarin.

Untuk Mendapat Jawaban Yang Benar Butuh Pertanyaan Yang Tepat Juga

Pertanyaannya terlihat sudah benar, yaitu kapan kereta terakhir ke Bogor. “Terlihat benar”, tetapi sebenarnya tidak tepat sama sekali.

Layanan Commuter Line ke Bogor berangkat dari berbagai stasiun, seperti Jakarta Kota, Jatinegara, Angke, Kampung Bandan, Tanah Abang, dan lainnya. Di setiap stasiun, tentunya, jadwalnya berbeda-beda satu dengan yang lain.

Jadi, bagaimana sang admin bisa memberitahukan jadwal yang tepat, kalau ia juga tidak bisa mengetahui dengan tepat dari stasiun mana sang penanya akan berangkat? Tidak akan bisa. Ia butuh panduan dari penanya agar bisa memberikan jawaban yang diinginkan oleh penanya.

Admin tersebut bukanlah paranormal yang bisa mengetahui sesuatu tanpa harus diungkapkan. Dia tetap saja manusia.

Pada akhirnya, memang sang penanya mendapatkan jawabannya setelah memberikan informasi stasiun keberangkatan, tetapi, ada jeda dan waktu yang terbuang, baik di sisi yang bertanya dan yang menjawab. Padahal, semua itu bisa diringkas dengan pertanyaan yang lebih lengkap dan detail.

Yang seperti ini terlihat tidak berbahaya, tetapi kalau dikaitkan dalam bisnis, perang, atau dalam pendakian gunung, dan sebagainya, hal sesederhana ini bisa menjadi fatal.

Nah, jadi, sebelum bertanya, tetaplah selalu berpikir sejenak untuk menemukan apa yang harus ditanyakan. Luangkan waktu sejenak dan berpikir.

Iya nggak?

+ posts