Beberapa hari belakangan ini, grup Twitter Roker KRLMania yang merupakan komunitas pengguna jasa Commuter Line atau KRL Jabodetabek, ramai dengan cuitan terkait pencurian tas di rak bagasi.
Begini salah satu twitnya
@krlmania isi tas yg ditinggalin, dan bawa lari tas saya 🙁 sama sekali gada identitas, bener2 disengaja :(gmna caranya biar tas balik, data penelitian di laptop, ktp dll ada di dompet. please help me 🙁 pic.twitter.com/Z9qvQ2oZhl
— JUNEE (@Junita42175906) November 18, 2019
Dan, kejadian ini sebenarnya bukan peristiwa baru saja. Hal yang sama sudah sering terjadi sejak zaman dulu ketika si CL masih disebut dengan KRL (Kereta Rel Listrik). Sekarang, meskipun sudah banyak sekali perbaikan dalam hal keamanan di kereta dan stasiun, ternyata masih kerap terjadi peristiwa kehilangan.
Biasanya kasusnya terjadi pada tas atau barang bawaan yang disimpan di rak bagasi di atas kursi penumpang.
Modusnya bisa beragam, seperti
1. Mengambil tas yang bukan miliknya dan kemudian lari
Untuk yang satu ini, biasanya dilakukan saat kereta berhenti di stasiun dan hendak berangkat. Pencurinya akan bergegas mengambil barang orang lain dan kemudian turun. Sulit mencegah karena pintu sudah tertutup dan kereta sudah bergerak menuju stasiun berikut
2. Berpura-pura mengambil tas seakan-akan miliknya
Dalam situasi yang sangat padat, sulit sekali penumpang mengenali tas ini milik siapa. Jadi, kerap orang tak bertanggungjawab berpura-pura mengambil tas di rak bagasi seakan-akan ia adalah pemilik tas tersebut
3. Menukar tas dengan tas lain
Polanya sama dengan yang nomor dua, cuma dalam hal ini yang mengambil akan meninggalkan tas lain, yang biasanya lebih jelek dan tidak jelas isinya.
Yang manapun, targetnya adalah mengambil tas yang tidak terawasi oleh pemiliknya. Biasanya dilakukan pada saat kereta sedang penuh di jam sibuk karena saat itu setiap penumpang sedang sibuk untuk berusaha berdiri dengan tegak atau terdorong.
Juga, biasanya si pencoleng sudah mengawasi mana tas yang terlihat terisi barang berharga dan luput dari pengawasan si empunya.
Sebenarnya, hal seperti ini dapat dicegah, atau setidaknya kemungkinan besar diminimalkan kemungkinan terjadi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk dapat terhindar dari pencurian tas seperti ini, yaitu
- Jika memang membawa barang berharga, seperti laptop atau benda lainnya, sebaiknya mencari jadwal yang agak kosong dan bukan jam sibuk, seperti pulang atau berangkat kerja. Dengan kondisi kereta yang kosong, tentunya akan lebih mudah mengawasi dan akan terlihat jika ada orang mencurigakan yang mendekati barang bawaan kita
- Kalaupun terpaksa harus naik kereta yang padat, letakkan tas di depan dada. Tentu akan sulit bagi orang lain untuk mengambilnya kalau tas itu berada dalam dekapan kita
- Sayangnya, kadang tas kita berat karena isinya atau karena kita sudah terlalu lelah. Jadi, terkadang mau tidak mau harus diletakkan di rak bagasi. Tidak masalah, letakkan di rak bagasi di hadapan kita saja dan kemudian pastikan bahwa tas tersebut akan tetap berada dalam jangkauan pengawasan kita. Jangan berbalik badan karena berarti tas Anda akan lepas dari pengawasan
- Bila setelah menaruh tas di rak bagasi kemudian Anda mendapat rejeki untuk duduk, pastikan sebelum duduk untuk mengambil tas Anda dan kemudian taruh di pangkuan. Jangan pernah biarkan tas tetap berada di rak atas
- Usahakan untuk meletakkan tas tidak di pinggir karena hal itu akan memudahkan orang lain untuk mengambil dan kemudian berlari keluar saat di stasiun. Kalau bisa selalu ambil posisi di tengah kereta yang menyulitkan siapapun untuk berlari
- Ketika tas diletakkan di rak bagasi, jangan terlalu sibuk dengan gadget Anda. Sempatkan setiap beberapa menit untuk menengok ke atas dan melihat apakah memang tas masih tetap di posisinya atau tidak
- Waspada dan segera cegah / berteriak bila terlihat ada tangan tak dikenal coba mengambil tas Anda. Hal itu akan segera menarik perhatian penumpang lain dan akan bisa mencegah orang tersebut mengambil tas Anda
Meskipun, seperti sudah disebutkan di atas bahwa Commuter Line sudah berubah jauh dibandingkan saat bernama KRL Jabodetabek, tetapi yang namanya maling atau copet tetap akan ada.
Bahkan, mereka sekarang lebih canggih lagi karena seperti bunglon mereka menyesuaikan diri dengan kondisi disana. Kebanyakan pencuri tas di rak bagasi akan terlihat seperti pegawai kantor biasa yang membuatnya tidak berbeda dengan kebanyakan penumpang.
Untuk itulah kewaspadaan tetap diperlukan. Bagaimanapun, di kendaraan umum jenis apapun, kejahatan tetap mungkin terjadi.
Jadi, Anda bisa mencegahnya terjadi pada diri Anda dengan bertindak waspada.
(Saran dari seorang pengguna KRL Jabodetabek sejak tahun 1989 sampai saat tulisan ini dibuat)
