Bermain Game Tidak Menghasilkan Uang ? Kata Siapa ?

Bermain Game Tidak Menghasilkan Uang ? Kata Siapa ?

Hei, kamu jangan main game terus! Belajar sana! Mau jadi apa kamu kalau setiap hari kerjanya bermain game komputer terus!”, begitulah kira-kira omelan para orangtua kalau melihat anak mereka menghabiskan waktu bermain game komputer setiap harinya.

Mereka khawatir bahwa kebiasaan yang seperti ini akan berdampak buruk bagi sang anak, terutama bagi masa depan buah hati mereka. Mereka tidak ingin nilai sekolah sang anak anjlok dan kemudian tidak bisa masuk sekolah favorit, dan akhirnya tidak bisa sukses dalam kehidupan.

Padahal, sebenarnya tidak juga.

Memang, tidak salah bahwa bermain game secara berlebihan pasti akan berakibat buruk. Dan, ini berlaku pada semua hal, bukan hanya bermain game saja. Memakan gula secara berlebihan saja bisa mengakibatkan penyakit diabetes datang.

Hanya saja, kalau orangtua berpandangan bahwa bermain game pada akhirnya tidak bisa memberikan penghasilan bagi sang anak, hal itu tidak tepat.

Pernah mendengar nama Johan Sunstein ? Belum? Dia sampai saat ini sudah menghasilkan lebih dari 6,8 juta dollar Amerika Serika atau sama dengan sekitar 90 milyar rupiah. Jumlah uang yang sangat banyak ini didapatnya bukan dari bekerja pada perusahaan atau berbisnis. Ia mendapatkan uang sebanyak itu dari hal yang kerap dibenci orangtua dari anaknya, yaitu “bermain game”.

Johan adalah seorang pemain game profesional yang ahli dalam permaian DotA. Uang itu didapatkan dari memenangkan berbagai turnamen dan kejuaraan game.

Johan tidaklah sendirian. Ada berbagai nama lain, seperti Sebastian Debs, Kuro Takhasomi, dan banyak lainnya yang sudah meraup dollar dari bermain game. Menurut situs Digital Information World, penghasilan nama-nama ini meraup US Dollar lebih dari 7 digit dari bermain game online, angka yang pasti lebih besar daripada bekerja sebagai pegawai selama 20 tahun.

Profesi sebagai gamer profesional bukanlah hal yang aneh belakangan ini seiring dengan berkembangnya e-sport belakangan ini. Semakin hari semakin banyak orang yang mencoba peruntungan mereka dari kesukaan mereka bermain game online.

Yang ditakutkan banyak orangtua dalam hal ini sebenarnya tidak tepat benar. Peluang mendapatkan penghasilan dari game semakin hari semakin banyak.

Hanya, tentunya memang perlu pengarahan yang tepat dari para orangtua kepada anaknya agar mereka bisa sukses seperti Johan Sunstein. Butuh waktu dan latihan yang panjang dan melelahkan untuk bisa menjadi master dalam sebuah permainan dan menjadi pemenang.

Jadi, daripada memarahi anak karena bermain game, mengapa tidak mencoba mengarahkan mereka menjadi gamer profesional saja? Hasilnya bisa lebih daripada kalau mereka menjadi karyawan biasa.

Siapa tahu anak kita memang berbakat dalam bidang ini. Iya kan?

+ posts