Tahukah Anda Cara Kerja Fitur HDR Pada Kamera Digital?

Tahukah Anda Cara Kerja Fitur HDR Pada Kamera ?

Fitur HDR adalah salah satu fitur yang selalu terdapat dalam kamera digital jenis apapun. Bukan hanya kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) atau Mirrorless saja yang memilikinya, bahkan kamera smartphone pun biasanya sudah menyediakan fitur yang satu ini.

Bahkan, oleh banyak masyarakat awam, fitur ini dianggap salah satu yang paling ampuh untuk meghasilkan foto yang bagus, terutama di saat pemotretan di malam hari atau kondisi kurang cahaya.

Sayangnya, banyak orang kerap bingung dan kecewa melihat hasilnya. Banyak hasil foto yang tetap tidak bagus bahkan ketika fitur HDR sudah diaktifkan. Mereka bingung mengapa bisa demikian.

Jawabnya sebenarnya sederhana, yaitu karena mereka tidak tahu apa itu fitur HDR dan bagaimana cara kerjanya.

Nah, tulisan ini hanya menjelaskan sedikit saja tentang cara kerja fitur HDR pada kamera digital. Pandangan dari seorang penggemar fotografi saja.

Mulai saja dari istilah HDR yang sebenarnya merupakan singkatan dari High Dynamic Range. Istilah ini sebenarnya sudah ada sejak masa sebelum fotografi digital hadir. Bedanya di zaman dulu, pembuatan HDR dilakukan secara manual.

Di masa lalu, fotografer untuk menghasilkan foto yang bagus, tajam, terkadang melakukan beberapa kali pemotretan dengan setting yang berbeda. Maksudnya, mereka memotret obyek yang sama, dengan ISO, Aperture, dan Shutter Speed yang berbeda.

Kemudian, mereka akan menggabungkan bagian-bagian terbaik dari foto-foto yang berbeda setting tadi dan dijadikan satu foto.

Nah, di zaman digital seperti masa sekarang, hal itu tetap dilakukan dalam bentuk yang lebih praktis, yaitu fitur HDR.

Saat fitur ini diaktifkan, sebenarnya yang memotret memberi perintah kamera untuk “mengambil beberapa foto dengan setting yang berbeda-beda, kemudian menggabungkannya menjadi satu foto saja”. Hasil penggabungan dari “bagian-bagian terbaik dari semua foto yang diambil tadi” lah yang dilihat oleh si pemotret.

Itulah mengapa ketika memotret dengan fitur HDR biasanya si pemotret akan diminta memegang kameranya dengan stabil lebih lama dari seharusnya. Semua itu karena kamera setidaknya harus mengambil 3 foto dengan setting yang berbeda-beda dan kemudian menggabungkannya.

Jadi, begitulah penjelasan singkat tentang fitur HDR.

Salah satu kesalahan saat memotret dengan fitur HDR adalah

1. Tangan tidak stabil saat memotret dan hasilnya menjadi blur : karena terburu-buru ingin melihat hasilnya, setelah menekan tombol shutter, tangan langsung bergerak. Padahal, saat itu kamera masih sedang mengambil foto

2. Cahaya kurang dan hasilnya gelap: meskipun fitur HDR diaktifkan, tidak berarti kamera bisa langsung mendapatkan hasil yang baik. Jika cahayanya kurang, maka tetap saja hasilnya akan terlihat gelap. Dengan HDR aktif atau tidak, kamera akan selalu membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa mendapatkan hasil yang tajam dan jelas.

Bagaimanapun membuat foto yang bagus butuh lebih daripada sekedar fitur HDR. Yang memotret harus tahu bagaimana cara menempatkan obyek, latar belakang yang bagus, cahaya yang cukup, dan masih banyak lagi.

Fitur HDR hanyalah salah satu opsi yang menguntungkan tetapi bukanlah segalanya. Jika pemotretnya tidak paham tentang teknik mengambil foto yang baik, maka hasilnya akan tetap bisa mengecewakan.

Tetapi, jika yang memotret tahu cara menggunakan kameranya dan paham teknik fotografi, ia akan bisa menghasilkan foto yang memukau menggunakan fitur ini.

Bagaimana dengan Anda? Setelah tahu cara kerja fitur HDR, apa yang harus dilakukan untuk membuat foto yang enak dilihat?

+ posts