Komputer dalam berbagai jenis, termasuk notebook atau laptop sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia di zaman modern seperti sekarang ini. Fungsinya bukan lagi sekedar untuk mengerjakan pekerjaan kantoran saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang lain, seperti komunikasi. Dewasa ini hampir setiap rumahtangga pasti memiliki setidaknya membutuhkan satu komputer atau notebook.
Hal itu membuat pasar yang sangat besar dan mengundang banyak produsen komputer untuk menawarkan produk komputer/notebook mereka. Berlomba-lomba para produsen itu mengeluarkan produk-produk baru untuk menarik minat orang untuk membeli. Sebuah hal yang tentunya menyenangkan bagi konsumen karena memiliki banyak pilihan. Tetapi, di lain sisi juga membuat menjadi rumit, karena pilihan begitu banyak, konsumen jadi bingung memilih saat hendak membeli komputer atau notebook.
Mayoritas orang merasa bingung produk mana yang terbaik bagi dirinya dan bisa memenuhi kebutuhannya.
Apalagi, para penjual juga terus berusaha menggoda pembeli dengan berbagai diskon dan terkadang istilah-istilah teknis yang terkesan “WAH” dan luar biasa memanfaatkan ketidaktahuan banyak orang tentang hal tersebut. Seringnya, hal yang seperti ini membuat pembeli “secara sukarela” membeli komputer yang sebenarnya “mahal” dalam artian mereka membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkannya.
Untuk menghindari kejadian yang seperti ini, dan memastikan uang yang dikeluarkan sesuai dengan pemenuhan kebutuhan, calon konsumen sebenarnya bisa mengikuti beberapa langkah mudah sebelum membeli komputer atau notebook. Langkah-langkah ini sebenarnya standar saja dan sama saat hendak membeli apapun.
Tulisan ini hanyalah sekedar mengingatkan “SOP” (Standard Operating Procedure – Prosedur Standar Pembelian), dalam kasus ini komputer.
Silakan ikuti.
Tips Membeli Komputer atau Notebook
Mulailah dari prinsip dasar dari membeli sesuatu, yaitu “Beli berdasarkan KEBUTUHAN dan bukan karena keinginan”. Ini untuk memastikan diri tidak tergoda terlalu jauh dan membuat kita merogoh kocek terlalu dalam diluar keinginan.
Jadi, yang mulailah dengan langkah
1) KEBUTUHAN : Apa yang Anda butuhkan dari komputer atau notebook yang akan dibeli?
Karena komputer dibeli untuk memenuhi sebuah kebutuhan, ya mulai saja dengan bertanya kepada diri sendiri, untuk apa komputer itu dibeli.
Contohnya :
- Anda ingin membeli komputer untuk anak agar bisa mengerjakan tugas dan pelajaran sekolah
- Anda ingin menyenangkan anak agar ia bisa bermain game pada waktu senggangnya
- Anda berniat membuka usaha desain dan komputer akan dipergunakan untuk membuat desain supaya bisa ditawarkan kepada pembeli
- Kantor Anda butuh komputer untuk membuat laporan keuangan dan mengirimkan email kepada pelanggan
- Anda ingin mempunyai komputer untuk mengedit foto untuk keperluan website/blog
- Anda butuh komputer karena harus mengirimkan data dan laporan dari lapangan sesegera mungkin
Nah, jika sudah mengetahui kebutuhan apa yang harus dipenuhi, kita bisa menemukan komputer atau notebook yang cocok, dan tentunya bisa menentukan jenis yang cocok untuk kebutuhan kita.
Mengapa hal ini penting? Coba lihat perkiraan jenis komputer apa yang cocok dari pertanyaan-pertanyaan tentang kebutuhan di atas.
- Smua komputer/notebook di masa sekarang bisa dipergunakan untuk membuat paper/list/mengetik. Bahkan dengan prosesor terendah sekalipun, hal ini bisa dilakukan. Contohnya sebuah laptop HP 1000 bekas sekalipun akan sudah memenuhi kebutuhan ini
- Main gim berbeda. Agar tidak ngelag dan tentunya nyaman, sebuah komputer butuh RAM yang besar sampai 16 Gigabyte dan juga VGA yang tinggi dan besar supaya gambarnya enak dimata. Tentunya penambahan RAM dan VGA ini akan membuat harga jualnya menjadi tinggi. Sebuah komputer gaming harganya bisa mencapai 40-50 juta rupiah
- Untuk desain grafis, butuh RAM tinggi, meski kadang tidak perlu sebesar untuk gaming karena gambar tidak bergerak. VGA yang bagus pun sangat dibutuhkan. Harga pasti lebih tinggi dari komputer/notebook no 1, tetapi di bawah omputer untuk gaming (2). Dana tambahan dibutuhkan untuk software desain yang bagus.
- Komputer kantor butuh untuk membuat laporan dan hampir tidak beda dengan kebutuhan pada nomor 1. Jadi, komputer spesifikasi rendah pun sudah bisa memenuhi kebutuhan, meski sebaiknya jangan membeli bekas karena ketahanan diperlukan
- Hampir sama dengan yang untuk desain grafis
- Mobilitas penting karena akan di bawa ke lapanga, jadi laptop akan lebih baik dibandingkan desktop yang statis. Harga laptop agak lebih tinggi dari desktop untuk spesifikasi yang sama
Nah, Anda bisa lihat bahwa harga komputer/notebook akan berbeda tergantung pada kebutuhan kita. Dengan mengetahui hal ini, setidaknya kita punya landasan yang jelas saat membeli komputer atau notebook.
Dengan begitu, kita tidak akan membeli komputer untuk gaming hanya sekedar dipergunakan untuk mengerjakan tugas sekolah.
2) BUDGET : Benteng untuk menghindari godaan salesman komputer
Bahaya terbesar saat hendak membeli komputer atau notebook sebenarnya bukan pada produknya sendiri, tetapi ada pada “GODAAN” dari para penjual. Hal itu berlaku untuk pembelian langsung di toko atau via online (dunia maya).
Pada saat seorang calon pembeli datang ke toko, sebuah hal lumrah kalau penjualnya akan memberikan beberapa pilihan. Mereka juga akan memberikan gambaran memakai istilah-istilah teknis yang membuat komputer yang ditawarkan terkesan “WAH”, “LUAR BIASA”, dan sejenisnya. Maklum saja, mereka sebenarnya sedang membujuk.
Kalau melalui internet, foto akan dibuat terlihats sangat KEREN dan menarik beserta data-data spesifikasi, yang berani taruhan, banyak orang tidak akan menyadari bedanya dan sebenarnya tidak mengerti.
Yang seperti ini lah yang kerap menjadi dorongan seseorang dengan “sukarela” membeli komputer yang memiliki kemampuan lebih dari yang sebenarnya diperlukan. Kebutuhan hanya untuk membuat spreadsheet Excel atau mengirimkan email, tetapi karena terpengaruh rayuan penjual, akhirnya membeli komputer untuk “gaming” hanya karena terdengar lebih keren dan meyakinkan.
Iya kan? Pernah mengalami sendiri?
3) SURVEY : Bandingkan!
Jual beli dan tawar menawar adalah bagian yang tidak terpisahkan. Tetapi, masalah utamanya bagaimana mau menawar dan meminta harga lebih rendah jika kita tidak tahu berapa harga pasarannya? Bisa jadi penjual akan menawarkan harganya dengan tambahan 50% dari harga seharusnya, dan kita hanya memintanya turun 10%. Penjual untung, kita membayar lebih dari yang semestinya.
Nah, disanalah pentingnya melakukan survey harga.
Cara melakukannya sederhana saja. Jika sudah tahu hendak membeli komputer sesuai dengan kebutuhan kita, cukup buka internet. Disana akan tampil ribuan pilihan. Masukkan saja jenis dan merknya. Tidak lama kemudian akan terlihat berapa kira-kira harga pasarannya.
Kalau pembelian dilakukan tidak secara online, alias langsung pergi ke pusat komputer, jangan langsung pergi ke satu tempat dan memutuskan untuk membeli saat itu juga. Kunjungi beberapa toko yang menyediakan produk sejenis dan lihat berapa harga yang ditawarkan.
Jangan malu. Wajar saja kalau bertanya harga. Sebuah hal yang lumrah dalam urusan jual beli. Pilih yang bisa memberikan harga terbaik.
Bila dirasa perlu, bandingkan juga harga komputer antar merk dengan spesifikasi yang kurang lebih sama.
Bandingkan! Bandingkan!
4) Pilih Model Lama : Yang sudah outdated biasanya lebih murah
Salah satu kebiasaan di toko komputer adalah penjualnya akan menawarkan model terbaru. Kebiasaan ini lahir karena biasanya calon pembeli ingin sesuatu yang “tercanggih”. Masalahnya adalah komputer atau laptop keluaran terbaru akan memiliki spesifikasi yang sudah lebih tinggi dan ujungnya harganya tinggi.
Sebagai catatan juga, produsen komputer secara rutin akan mengeluarkan model baru setiap tahunnya untuk mengikuti perkembangan teknologi.
Padahal, kebutuhan kita tidak selamanya perlu komputer model terbaru. Misalkan, untuk mengetik di atas Microsoft Word, tidak akan berbeda antara mengetik di komputer dengan prosesor Celeron atau dengan yang memakai iCore7.
Sama saja dan tidak akan terasa bedanya.
Nah, kita bisa memilih untuk membeli komputer model lama. Biasanya harganya standar saja dan tidak jarang agak murah karena penjual juga ingin stok lamanya keluar agar bisa menjual model yang baru.
5) Pertimbangkan Membeli Bekas
Tentu memang lebih enak membeli komputer baru, tetapi jika budgetnya kecil, jangan ragu untuk mempertimbangkan membeli seken atau bekas. Memang agak rumit karena kondisi barang terkadang sulit diketahui dengan pasti.
Meskipun demikian, di toko yang bisa dipercaya, performa komputer bekas kerap sudah bisa memenuhi kebutuhan. Apalagi kalau keperluannya hanya sekedar mengerjakan tugas sekolah, mengetik makalah, atau membuat laporan dengan Excel.
Komputer baru atau bekas tidak akan terlihat bedanya pada hasil akhir.
6) GARANSI : Bisa membuat barang jadi mahal
Banyak penjual yang sekarang menawarkan barang “black market” atau pasar gelap. Harganya biasanya lebih murah dengan spesifikasi yang lebih tinggi.
Tetapi, perhatikan bahwa untuk barang jenis ini, biasanya tanpa garansi.
Memang terlihat tidak penting, tetapi sebuah produk tidak selamanya sempurna. Perlu ada semacam cadangan jika ternyata produk itu bermasalah dan disitulah gunanya garansi.
Memang membuat lebih mahal, tetapi bayangkan saja ketika sebuah notebook yang baru dibeli 2 bulan, kemudian mengalami masalah pada keyboardnya. Tanpa adanya garansi, maka pembeli harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaikinya, sedangkan dengan adanya garansi, cacat produk seperti itu perbaikan atau penggantiannya akan ditanggung oleh distributor/produsen.
Nah, kira-kira itulah beberapa tips ketika hendal membeli komputer atau notebook. Agak repot sedikit saja, tetapi bisa membuat kita mendapatkan hasil maksimal dari uang yang kita keluarkan.
Semoga bermanfaat.