Tahukan celana “Jeans” atau kalau dalam istilah Indonesia “Jins”? Sebuah celana yang biasanya dipergunakan agar penampilan terlihat kasual/tidak resmi tetapi trendy. Warnanya beragam, tetapi yang terkenal seperti Levi Strauss atau Levi’s umumnya memiliki ciri khas berwarna Navy atau Biru Dongker.
Sebuah jenis celana yang sangat populer karena dipergunakan berbagai kalangan. Tua atau muda, besar atau kecil, kaya atau miskin, semua menyukai celana jeans. Bahannya yang biasanya terbuat dari katun (cotton) memang membuatnya terasa nyaman ketika dikenakan. Tidak panas.
Hanya sayangnya, tahukah Anda? Bahwa celana jeans merupakan salah satu pakaian yang paling memberikan dampak besar kepada lingkungan, terutama yang berkait dengan masalah pemakaian air.
Pernah terbayang berapa liter air yang dihabiskan untuk memproduksi sebuah celana jeans? Tidak kan? Kalau dihitung sejak awal penanaman bahan bakunya, katun, hingga berakhirnya masa pakai, secara total pemakaian air untuk sebuah celana jeans adalah 3,781 liter air.
Data ini bukan data sembarangan karena, Levi’s sendiri , produsen celana jeans terkemuka di dunia, yang menyebutkan dalam salah satu halaman di lamannya. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan rata-rata hasil penelitian tentang konsumsi air dalam pembuatan sebuah pakaian, dimana beberapa lembaga menyebutkan angka 1800 galon air atau sekitar +- 6500 liter air dipergunakan untuk memproduksi sebuah celana jeans.
Bisa bayangkan pemakaian air jika kita punya 6 celana jins di dalam lemari?
Tentunya, angka ini terdiri dari beberapa bagian, seperti air yang dibutuhkan untuk menghasilkan katun, ketika merubah katun menjadi celana jeans, dan jumlah air yang dipergunakan untuk mencuci setiap setelah dipakai.
Jadi, terdiri dari banyak variabel.
Hanya saja tetap mencengangkan. Untuk memproduksi si celana jeans saja, tidak termasuk air yang dipakai untuk menanam katun dan mencuci setelah dipakai, jeans membutuhkan +- 600-700 liter air atau sekitar 10% dari total pemakaian air selama hidupnya. Jumlah air yang cukup untuk diminum setidaknya selama 1 tahun (asumsi manusia mengkonsumsi air 2 liter perhari)
Lumayan besar.
Hal inilah yang kemudian mendapatkan perhatian banyak kalangan dan menghadirkan BCI atau Better Cotton Initiative, sebuah usaha untuk menghasilkan produk berbahan katun yang lebih ramah lingkungan.
Pemakaian air dalam jumlah besar itu sangat berpengaruh pada ketersediaan air bersih, termasuk kualitas dan kuantitasnya, bagi umat manusia. Kalau 1 potong celana jeans saja butuh 3000-4000 liter air, maka kalau setiap orang di bumi (6 milyar) memiliki 1 jins saja, berapa air yang dihabiskan setiap tahunnya untuk sekedar pakaian, yang terkadang untuk mengikuti tren saja.
Untuk itulah, para pengguna jins ada baiknya juga mencoba membantu dalam hal ini mengurangi pemakaian air terkait dengan celana jeans. Bukan berarti tidak boleh membeli dan memakai, tetapi sebagai penghuni bumi ini, kita pun harus berusaha terus berkontrobusi secara positif terhadap lingkungan dimana kita tinggal.
Salah satunya adalah dengan tidak langsung mencucinya setiap sekali pakai. Celana jeans butuh lebih banyak air dibandingkan pakaian biasa karena pakaian/benangnya yang tebal menyerap lebih banyak. Jadi, pakailah jeans beberapa kali sebelum kemudian mencucinya (saya sih biasanya setelah 3-5 kali pakai, lagi juga jeans yang baru dicuci tidak enak dipakai karena kaku).
Setidaknya hal ini membantu mengurangi pemakaian beberapa liter air.