Memotret Menghadap Matahari – Kesalahan Dasar Yang Sering Dilakukan

Memotret Menghadap Matahari - Kesalahan Dasar Yang Sering Dilakukan

Memotret, atau istilah kerennya fotografi adalah sebuah kegiatan yang sebenarnya sederhana, meski terkadang dibuat rumit dan terkesan sulit dilakukan. Untuk melakukannya, seseorang hanya perlu mengetahui beberapa hal sederhana saja dalam tata cara menghasilkan foto, terutama jika tujuannya hanya sekedar untuk dokumentasi atau foto keluarga saja.

Salah satunya adalah tentang posisi sang pemotret saat hendak mengambil gambar.

Mayoritas orang kerap mengabaikan hal kecil ini, dan salah satu hal yang paling sering dilakukan adalah ketika mereka memotret menghadap matahari. Mungkin hal itu terjadi karena background atau latar belakangnya bagus dan menarik, sehingga unsur matahari sebagai sumber cahaya terlupakan atau diabaikan.

Padahal, pemandangan atau latar belakang sebagus apapun akan sia-sia saja kalau posisinya membuat kamera menghadap langsung ke matahari.

Tidak berguna.

Hal itu disebabkan karena pancaran sinar matahari sangat kuat. Bukan hanya terlalu kuat bagi mata manusia, tetapi juga bagi lensa dan sensor kamera. Tanpa adanya tambahan filter khusus, maka kamera jenis apapun, termasuk DSLR (Digital Single Lens Reflex) atau Mirrorless tidak akan bisa membuat foto yang bagus.

Foto yang dihasilkan akan menjadi “over-exposed” atau istilah umumnya, terlalu terang. Banyak bagian yang akan hilang dan hanya terlihat putih.

Pancaran sinar matahari yang langusng mengenai lensa dan sensor akan menghilangkan banyak “detail” dari apapun. Semua warna akan “terhapus” dan pada hasilnya tidak akan bisa terekam kamera.

Selain itu memotret menghadap matahari juga akan menyebabkan obyeknya akan terlihat “gelap”. Contohnya, kalau kita memotret “orang ” dengan posisi menghadap matahari, maka bagian muka obyek, orangnya akan menjadi hitam.

Bahayanya lagi adalah kekuatan sinar matahari bisa menimbulkan kerusakan bagi sensor kamera. Sebuah hal yang tidak menyenangkan bila terjadi.

Banyak yang mengatakan bahwa hal itu bisa ditanggulangi dengan menggunakan flash atau lampu kilat. Sayangnya, hal tersebut tidak 100% benar. Pemakaian flash memang akan menampilkan bagian muka dari obyek, tetapi hasilnya tidak “natural”. Akan terlihat efek cahaya lampu terekam juga. Itulah mengapa sebenarnya banyak fotografer yang lebih suka memindahkan obyek daripada memakai flash.

Meskipun demikian, untuk tujuan tertentu, seperti menghasilkan foto siluet, memotret menghadap matahari adalah salah satu cara terbaik. Karena yang hendak membuat foto jenis ini memang menginginkan obyeknya terlihat “gelap” atau “hitam”. Trik ini adalah salah satu trik standar membuat foto siluet.

Tetapi, masyarakat awam tentunya lebih suka foto yang jelas dan tajam karena biasanya dipergunakan untuk kenang-kenangan saat bermain atau berwisata ke suatu tempat. Untuk pamer juga tentunya. Dan, itu semua tidak akan bisa didapat kalau posisi memotretnya tidak diperhatikan dan terus menerus memotret menghadap ke matahari.

Bukan hanya matahari sebenarnya karena memotret itu sebaiknya tidak dilakukan dengan membuat kamera mengarah langsung ke “sumber cahaya”, seperti lampu. Hal yang sama akan terjadi.

Jadi, perhatikan lah posisi matahari atau sumber cahaya kalau hendak mengambil foto. Pastikan posisinya tidak menghadap langsung ke kamera. Yang terbaik adalah kalau posisi sumber cahaya, seperti matahari berada di belakang sang pemotret. Hal itu justru akan membantu banyak dalam menghasilkan foto yang bagus.

+ posts