![]() |
Kredit Foto – Tokyo From The Inside |
Oshiya, tepat seperti dugaan Anda berasal dari Jepang, adalah nama sebuah pekerjaan. Biasanya dilakukan secara part time oleh para mahasiswa. Pekerjaan ini biasanya dilakukan di stasiun kereta komuter dan pada jam-jam tertentu saja di pagi dan sore hari.
Jenis pekerjaannya pun bisa disebut ringan, tetapi juga bisa disebut berat. Tergantung pada situasi dan kondisi.
Pekerjaan yang ditawarkan memang terkesan ringan, yaitu hanya mendorong saja, alias tukang dorong. Hal itu tercermin dari asal kata Oshiya, yaitu “osu” yang bermakna “mendorong” dan “-ya” yang berarti pekerjaan.
Oshiya memang artinya tukang doong atau dalam bahasa Inggris disebut pusher.
Yang didorong sendiri tentu saja bukan becak atau gerobak, para Oshiya memiliki target khusus untuk didorong, yaitu penumpang kereta komuter.
(Baca juga : Penumbang Bandel, Tetap Saya Duduk Di Lantai Kereta)
Masyarakat Jepang terkenal sebagai pengguna transportasi umum yang fanatik. Salah satu jenis transportasi publik yang populer disana adalah kereta komuter. Saking populernya, meskipun frekuensi keberangkatan dan kedatangan kereta sangat pendek dan cepat, tetapi ternyata tetap tidak bisa menampung animo dari masyarakat.
Tercatat rata-rata jumlah penumpang kereta komuter setiap harinya mencapai 150-180% di atas kapasitas yang tersedia.
Dan, sebagai akibatnya adalah karena terlalu padat seringkali pintu kereta tidak bisa tertutup karena terganjal penumpang yang belum bisa masuk. Tidak jarang juga penumpang tersangkut pada pintu. Hal-hal ini menyebabkan keberangkatan kereta terganggu.
Untuk mengatasi masalah ini lah lahir Oshiya, si Tukang Dorong. Tugasnya biasanya pada jam-jam sibuk saat pegawai kantor berangkat kerja di pagi hari atau di sore hari saat jam kerja usai. Mereka akan bertugas untuk mendorog dan menjejalkan penumpang ke dalam kereta agar pintu bisa tertutup dan kereta bisa berangkat.
Dalam melaksanakan tugasnya, para oshiya akan dibekali sarung tangan putih dan tentunya seragam.
Pekerjaan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1964 dan terus berlangsung hingga saat ini.
Di beberapa negara lain, seperti Cina, New York, dimana masyarakatnya banyak menggunakan transportasi publik, seperti kereta komuter pun memiliki petugas sejenis. Tentunya, dengan istilah dan nama yang berbeda.