“Ah, mana ada waktu untuk punya usaha sampingan? Pekerjaan tetap saja sudah menyita hampir seharian, dan hampir tidak ada yang tersisa bahkan untuk diri sendiri. Memiliki bisnis atau usaha sampingan hanya membuat waktu istirahat dan keluarga berkurang”. Begitulah pemikiran banyak orang.
Memang hal itu tidak mengherankan dan pendapat seperti itu juga tidak salah. Bagaimanapun setiap manusia perlu istirahat dan waktu untuk keluarga. Bukankah karena alasan itu semua orang bekerja dan mencari nafkah. Iya akan?
Tetapi, tetap saja, saya akan menyarankan kepada siapapun untuk tetap memiliki usaha sampingan yang juga bisa menghasilkan uang. Besar atau kecil tidaklah menjadi masalah, tetapi sebuah keluarga tidak seharusnya hanya bergantung pada gaji bulanan yang didapat dari suami atau istri yang bekerja saja. Sebuah keluarga harus memiliki sumber nafkah alternatif.
Alasannya adalah :
1. Masa depan itu tidak pasti
Bekerja sebagai karyawan memang memastikan kestabilan pendapatan setiap bulannya. Gaji akan tetap ditransfer ke rekening selama kita masih bekerja.
Tetapi, tahu kah Anda? Bahwa, sebagai karyawan atau pegawai, seseorang memiliki resiko untuk dipecat atau di-PHK. Hal itu memang ada dalam setiap hubungan kerja dan dibenarkan oleh aturan perundang-undangan yang ada, meski dengan catatan memenuhi syarat.
Dan, pemutusan hubungan kerja seperti ini bisa terjadi kapan saja. Bukan hanya bisa terjadi pada perusahaan yang sedang dalam kondisi keuangan yang sulit, tetapi juga bisa terjadi pada perusahaan yang maju dan berkembang. Peremajaan pegawai adalah salah satu hal yang biasa dilakukan.
Jadi, bisa saja hari ini kita bekerja, bulan depan kita di rumah karena perusahaan memutuskan untuk memberhentikan kita.
Dan dalam hal ini, berarti pemasukan rutin yang selama ini diterima akan menguap begitu saja dan tidak akan lagi diterima. Mungkin selama beberapa bulan, pesangon yang diterima bisa menutupi pengeluaran rumah tangga, tetapi pada akhirnya pun akan habis juga.
Nah, disitulah keuntungan kalau kita punya usaha sampingan saat memiliki pekerjaan tetap. Ketika terjadi situasi semacam ini, maka perannya sebagai usaha sampingan berubah menjadi usaha utama dan bisa menjadi sumber penghasilan bagi sebuah keluarga.
2. Selalu Menyenangkan Mendapat Tambahan
OK lah kalau perusahaan dimana seseorang bekerja terlalu kuat, anti bangkrut, dan anti memecat pegawainya. Bagus kalau begitu, walau entah apakah ada perusahaan seperti tiu di dunia.
Juga, anggaplah gaji bulanan yang diterima sudah besar dan mencukupi untuk menutup pengeluaran rumah tangga.
Tetapi, bukankah akan tetap menyenangkan menerima pemasukan tambahan dari usaha sampingan yang kita kelola?
Bisa untuk berwisata bersama keluarga atau untuk membuat gendut rekening yang sudah gendut itu.
Tidak ada salahnya kan?
3. Persiapan Pensiun
Setiap karyawan pada akhirnya akan pensiun. Bisa ketika usia mencapai batas umur yang ditentukan oleh perusahaan. Bisa juga karena kecelakaan sehingga tidak mampu bekerja. Atau karena hal lainnya.
Pensiun.
Sama halnya ketika di-PHK, hal ini berarti terganggunya pemasukan dan nafkah bagi keluarga. Beruntung kalau sudah punya tabungan, tetapi tetap saja suatu saat uang di dalam tabungan pun akan terkuras habis kalau terus dipergunakan tanpa diisi ulang.
Dan, dalam hal ini punya usaha sampingan akan menguntungkan karena meski sudah pensiun, pemasukan tetap ada. Mungkin angkanya tidak sebesar penghasilan saat bekerja, tetapi setidaknya tetap akan mengalirkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
4. Kebutuhan Keluarga Akan Selalu Membesar Setiap Tahunnya
Anggaran Pendapatan Belanja Negara setiap tahun memasukkan inflasi 5-6% lo. Bingungkan apa kaitannya dengan punya usaha sampingan?
Sederhana saja, dengan adanya inflasi 5-6% paling tidak harga barang-barang akan diprediksi naik dalam persentase itu setiap tahunnya. Dengan begitu, maka kebutuhan keluarga pun hampir bisa dipastikan akan terus membesar setiap tahunnya pula.
Tidak bisa tidak karena hal itu akan terjadi.
Apalagi anak-anak di rumah pun akan tumbuh dan berkembang. Semula kelas 1 SD kemudian menjadi kelas 2,3,4,5 dan 6. Hal itu adalah kodrat alam dan pasti terjadi.
Kodrat ini pula yang memastikan bahwa mereka pasti akan membutuhkan biaya yang semakin besar setiap tahunnya. Ukuran baju tidak akan sama dengan tahun sebelumnya. Uang bayaran sekolah juga lebih besar. Permintaan dan kebutuhan mereka pun berbeda.
Lalu, apakah kebutuhan yang terus membesar akan bisa ditangani oleh pendapatan rutin setiap bulannya? Belum tentu. Kalaupun gaji dinaikkan sesuai inflasi, kenyataannya sulit untuk memenuhi semua kebutuhan.
Dan, kalau Anda punya usaha sampingan di rumah, atau dimana saja, maka hasilnya bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan yang semakin besar itu.
Iya kan.
Memang akan melelahkan punya usaha sampingan karena berarti tenaga dan energi ekstra harus dikeluarkan. Kadan waktu istirahat pun harus dikorbankan. Tetapi, kalau kita mau keluarga sejahtera dan hidup berkecukupan, mau tidak mah hal itu harus dilakukan.
Saya sendiri memiliki usaha sampingan di bidang “media” informal alias menjadi blogger. Meskipun pendapatannya tidak besar dan masih tidak menentu, ternyata hasilnya lumayan juga karena bisa dipergunakan untuk membeli beberapa perlengkapan rumah tangga. Ada sebagian kecil juga yang bisa dibagi kepada orang lain.
Dan, suatu waktu kalau usaha sampingan ini sudah membesar, mungkin saya justru akan menjadikannya sebagai sebuah pekerjaan utama. Walau entah kapan.
Jadi, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda punya usaha sampingan?