5 Tips Cara Keluar Dari Zona Nyaman

5 Tips Cara Keluar Dari Zona Nyaman

Keluar dari zona nyaman? Manusia memang aneh. Jutaan orang bekerja keras untuk mendapatkan kekayaan dan agar dapat hidup nyaman, tetapi mengapa begitu banyak tulisan di internet yang memberikan tips dan cara untuk keluar dari zona nyaman? Kenapa zona nyaman harus ditinggalkan? Bukankah kita menginginkan kenyamanan itu sendiri?

Itulah manusia, tidak pernah puas. Tetapi, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin bisa dijelaskan dalam sebuah analogi kecil, seperti :

  1. libur akhir pekan itu menyenangkan karena kita bisa bersantai-santai dan merasa nyaman setelah bekerja keras selama 5-6 hari penuh
  2. kemudian hari senin datang dan kita karena terlanjur merasa nyaman malas untuk pergi ke kantor dan absen
  3. Boss marah dan menganggap kita tidak mau lagi bekerja atau setidaknya menganggap Anda pemalas karena lebih suka santai-santai
  4. Kita dipecat dna kemudian tidak mendapat gaji serta bonus
  5. Masih bisakah kita bersantai-santai atau merasa nyaman lagi?

 Zona nyaman adalah sesuatu yang abstrak. Istilah ini lebih mengacu pada kondisi psikologis seorang manusia dibandingkan dengan kondisi riil yang dialami dalam kehidupan. Dalam situasi ini, seorang manusia memiliki kadar kecemasan atau stress yang sangat rendah, bahkan netral.

Semuanya terasa normal, menyenangkan, dan di bawah kendali kita. Ditambah dengan rasa senang karena tidak ada masalah yang hadir.

Hal yang mirip dengan gambaran secara teori itu ada pada no 1. Saat bersantai di rumah bersama keluarga dan bersenang-senang, kondisi mental kita berada pada “zona nyaman” yang menyenangkan dan membuat kita tenang. Tidak ada tekanan dan stress.

Tetapi, kalau hal itu terus terjadi, lama-kelamaan zona nyaman bisa menjebak dan menjadi bak pasir terapung yang justru mengundang bencana kalau kondisi itu terus menerus berlangsung. Manusia kalau terlalu lama berada dalam zona nyaman cenderung menjadi malas dan tidak kreatif karena segala sesuatunya terasa memanjakan dirinya.

Dan, hal itu “berbahaya”.

Apalagi dalam dunia bisnis dengan persaingan yang begitu ketat dan prinsip siapa yang kuat dia yang menang berlaku. Berada di dalam zona nyaman terlalu lama akan membuat kita menjadi “mangsa” bagi kompetitor. Tidak berbeda dengan seekor rusa yang karena merasa tenang dan nyaman di sebuah padang rumput lupa bahwa ada singa yang selalu siap mengintai dan menerkam.

Zona nyaman itu melenakan.

Itulah mengapa banyak yang menyarankan bahwa seorang manusia harus sesegera mungkin keluar dari zona nyaman mereka. Maksudnya adalah agar tidak terlena dan kemudian justru menjadi malas dalam hal apapun.

Sayangnya, untuk keluar dari zona nyaman itu tidak mudah. Sangat susah bahkan. Hal ini bisa dimaklum karena setiap manusia pasti mengidamkan “kenyamanan” dalam hidup. Ketika mereka berada di zona nyaman, maka tentunya akan sulit menarik mereka keluar dari kenyamanannya itu.

Apalagi biasanya hal itu berarti ia harus berhadapan dengan “ketidakpastian”, “ketidakenakan”, “sesuatu yang asing”, dan masih banyak lainnya yang akan membuat dirinya merasa tidak nyaman.

Kalau susah membayangkan yang seperti ini, coba bayangkan saja Anda sedang leyeh-leyeh di hari Minggu sambil ngopi dan nonton film kesayangan di TV, tiba-tiba pak RT datang mengajak kerja bakti.

Kira-kira begitulah rasanya keluar dari zona nyaman.

Tetapi, sama dengan kasus kerja bakti di atas, kalau Anda tidak mau keluar dari “zona nyaman” itu ada kemungkinan Anda terkena DBD atau Demam Berdarah Dengue karena selokan di rumah Ana ternyata mampet dan menjadi sarang nyamuk.

Dan, itulah alasan mengapa setiap orang harus terus berusaha untuk keluar dari zona nyaman secara berkala.

Caranya sebenarnya sederhana, dan tidak perlu membaca belasan buku tentang hal ini. Semua orang bisa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti :

1. UBAH KEBIASAAN SECARA BERKALA

Terbiasa pergi ke kantor naik mobil mewah Anda, nyaman pastinya. Jadi, kenapa tidak coba naik kendaraan umum seperti bus atau kereta yang jelas kalah nyaman dibandingkan mobil Anda?

Ini akan memastikan bahwa Anda tidak akan merasa nyaman dan pasti akan lebih bisa menghargai apa yang sudah Anda dapatkan.

2. PERBANYAK KENALAN BARU

Setiap kenalan akan memiliki karakter yang berbeda dan tentunya gaya yang berbeda pula ketika berkomunikasi/berinteraksi dengan Anda. Cobalah perbanyak dan perluas orang yang kenal karena dengan begitu maka unsur surprise bisa lebih banyak dan tidak monoton.

Hal itu akan memberi warna daripada hanya bergaul dengan orang yang itu-itu saja, yang sudah kita ketahui karakter dan gayanya saja. Kenalan yang lebih banyak juga akan memberikan banyak benturan pemikiran yang baru.

3. JANGAN BERLAMA-LAMA DI SATU “TEMPAT”

Anda merasa nyaman di rumah karena ada AC, istri yang siap menemani, fasilitas mewah. Iya kan? Hal itu yang membuat Anda malas keluar memenuhi undangan kerja bakti.

Coba keluar dari rumah Anda yang nyaman. Bisa pergi untuk hiking atau berjalan pagi, atau apapun yang membuat Anda tidak terkungkung di kenyamanan rumah Anda.

Lakukan hal itu juga dalam hal-hal lain, seperti pekerjaan.

4. TANTANG DIRI ANDA DENGAN TARGET

Nyaman itu biasanya hadir kalau kita tidak merasa tertekan karena dikejar target atau deadline. Jadi, mudah saja untuk keluar dari zona nyaman, buat saja target. Walau tidak ada yang memberikan Anda target buat untuk diri sendiri dan berkomitmen untuk memenuhinya.

Biarkan diri Anda merasa dikejar dan diburu-buru oleh deadline.

Anda akan terdorong dan terpacu karena itu. Dan, pastinya akan keluar dari zona nyaman Anda.

5. JANGAN BERHENTI BELAJAR DAN MENEMUKAN HAL BARU

Zona nyaman terbentuk karena manusia berada di lingkungan yang sangat dikenalinya. Orangnya, pekerjaannya, lingkungannya.

Jadi, tambahkan “hal-hal baru” dalam kehidupan Anda dengan “belajar”. Bagaimanapun caranya, selalu coba untuk menemukan sesuatu yang baru, meskipun seaneh apapun. Hal itu akan menghadirkan semangat untuk terus menggali dan menemukan hal-hal baru yang lain.

Contoh detailnya akan berbeda antara satu individu dengan individu lainnya karena lingkungan dan karakternya. Jadi, Anda harus mencoba menemukan zona “tidak” nyaman Anda sendiri yang sesuai dengan diri Anda.

Tetapi, kalau Anda secara rutin melakukan hal-hal seperti ini, sekecil apapun, bisa dikatakan Anda tidak akan pernah merasa nyaman, alias tidak akan berada di zona nyaman lagi. 

+ posts