5 Kutipan Bijaksana Dari Albert Einstein

wikimedia.org

Albert Einstein lebih terkenal sebagai seorang fisikawan dan ilmuwan yang bergelut dengan angka-angka dan rumus-rumus.

Iya kan? Salah satu buktinya adalah sebuah rumus sederhana yang terbentuk hanya dari 5 karakter saja E=MC2.

Sederhana.  Tetapi, rumus inilah yang kemudian menjadi dasar pembuatan bom atom dan nuklir di seluruh dunia dan masih dipergunakan hingga saat ini.

Semua orang membayangkan sosoknya mirip dengan sosok profesor yang pendiam dan serius, serta tidak mau berbicara tentang hal lain selain fisika, fisika, dan fisika.

Kenyataannya tidak demikian. Sosok ilmuwan terkenal ini tetaplah manusia dan ia banyak melakukan hal-hal lain layaknya manusia. Salah satunya adalah ketika ia mengirimkan surat kepada sesama ilmuwan dan pemenang Hadiah Nobel, Marie Curie.

Pada tahun 1911, Marie Curie mendapatkan cemoohan atau tindakan diskriminasi dari banyak orang yang tidak setuju ia mendapatkan hadiah Nobel karena dirinya seorang wanita. Dan, Albert Einstein mengirimkan surat berisikan empati dan dorongan kepada penemu unsur Polonium itu.

Ia mengatakan dalam suratnya bahwa Marie Curie tidak perlu memperhatikan apa yang para pembenci katakan. Acuhkan saja.

Sebuah surat yang menunjukkan bahwa Einstein, tetaplah manusia biasa yang punya empati dan tidak terkungkung dalam dunia keilmuannya saja.

Apalagi kalau Anda membaca  kutipan bijaksana dari Albert Einstein ini. Rasanya Anda tidak akan menyangka seorang fisikawan besar justru memberikan inspirasi dalam kata-kata indah dan memberikan dorongan kepada siapapun yang membacanya.

1. Whoever is careless with the truth in small matters can not be trusted with important matters

“Seorang yang ceroboh dalam hal-hal kecil tidak seharusnya dipercaya dengan urusan yang lebih penting.”

Benar kan?

Kalau seseorang sudah tidak bisa mengerjakan hal-hal kecil, lalu bagaimana bisa ia mengerjakan urusan yang lebih besar. Hampir pasti, justru ia akan mengacaukannya.

2. The only source of knowledge is experience

“Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.”

Bisa dibantah? Banyak yang akan mengatakan dengan membaca buku/teori pengetahuan bisa didapat? Tidak salah. Tetapi, pertanyakan darimana tulisan itu berasal.

Sebelum manusia menemukan huruf ribuan tahun yang lalu, manusia sudah “mengalami” banyak hal, dan kemudian manusia menuliskan apa yang dialaminya dalam bentuk tulisan yang bisa disampaikan kepada orang lain.

Teori lahir belakangan setelah manusia mengalaminya sendiri.

3. Learn from yesterday, live for today, and hope for tomorrow. The important thing is not to stop questioning

“Belajar dari hari kemarin, hidup untuk hari ini, dan berharap untuk besok. Hal terpenting adalah tidak berhenti bertanya”

Pengalaman sesuatu yang sudah lewat akan berharga untuk kemudian hari, dan untuk itulah harus ada sesuatu yang diambil dari pelajaran di hari kemarin. Hari ini, nikmati dan jalani saja karena kehidupan itu terlalu sebentar untuk diabaikan. Hari esok, masih tidak jelas dan kita hanya berharap untuk yang terbaik.

Tetapi, satu yang tidak boleh diabaikan, sebuah kenyataan bahwa manusia itu hidup untuk “belajar”, sejak lahir dan baru berhenti setelah mati. Cogito ergo sum, saya berpikir karena itulah saya ada. Ketika kita berhenti bertanya, maka berarti kita berhenti belajar, dan pada akhirnya berhenti jadi manusia.

4. Anyone who has never made a mistake has never tried anything new

“Siapapun yang tidak pernah berbuat salah tidak pernah mencoba sesuatu yang baru”

Betapa membosankan kehidupan ini kalau yang kita lakukan hal-hal yang sama terus menerus. Menguntungkan memang karena kita sudah tahu apa yang kita lakukan, caranya, dan bagaimana melakukannya. Sulit melakukan kesalahan untuk sesuatu yang sudah sangat kita ketahui.

Tetapi, bukankah berarti tidak ada yang baru dalam hal itu? Karena biasanya sesuatu yang baru cenderung beresiko karena sering kita tidak tahu apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya. Resiko kesalahan akan besar dalam hal ini.

Saya pilih yang terakhir karena hidup akan terasa menyenangkan dan penuh tantangan. Tidak lagi membosankan.

5.  If you can’t explain it simply, you don’t understand it well enough

” Kalau kamu tidak bisa menjelaskan sesuatu dengan cara yang sederhana, berarti kamu tidak mengerti dengan baik (hal itu)”

Panjang lebar belum tentu baik dan bahkan kerap merupakan cara yang dipergunakan orang untuk menjelaskan sesuatu yang tidak dikuasainya. Dengan melakukan seperti itu orang itu berharap bahwa ia akan terlihat pandai dan pintar.

Pencitraan saja.

Seorang yang benar-benar tahu akan menemukan cara terpendek dan termudah untuk menjelaskan sesuatu karena ia memahami intinya dan bukan sekedar kulit saja.

—-

Nah, betul kan kalau Albert Einstein bukan hanya bisa berbicara tentang rumus fisika saja. Ia bisa berbicara tentang kehidupan layaknya manusia biasa.

Itu karena pada dasarnya ia adalah manusia, sama seperti kita semua.

+ posts