Dulu, semasa saya masih kecil, seperti anak yang lain saya suka menggambar gunung dan laut di dalam satu kertas gambar. Banyak yang menertawakan pada saat itu karena katanya tidak mungkin gunung dan laut itu berdekatan. Keduanya biasanya terpisah. Dan, waktu itu saya hanya berkata “Oooh.. begitu yah” sambil menahan rasa kecewa.
Tetapi, beberapa puluh tahun kemudian, setelah saya menjadi fotografer, ternyata apa yang dulu saya gambar dengan pensil warna, bisa dilihat dalam wujud nyata. Saya melihat pemandangan gunung dan laut dalam satu bidang di Pantai Klara, Lampung.
Silakan lihat foto di atas. Gunung dan laut terlihat berjejer dan membentuk sebuah keindahan tersendiri.
Iya kan? Berarti imajinasi saya semasa kecil sama sekali tidak salah.
Dimana Pantai Klara?
Di propinsi Lampung, itu jelas sudah disebutkan di atas, tetapi dimana lokasi tepatnya? Yah, karena waktu itu saya tidak membawa kompas dan hanya berdasarkan perkiraan saja, Pantai Klara terletak sekitar 45 menit hingga satu jam perjalanan dengan mobil melalui perbukitan.
Kecepatan saat itu sekitar 40-50 kilometer perjam saja karena jalannya cukup berkelok dan kecil dan rasanya arahnya menuju Utara.
Namanya kok seperti nama wanita?
Yap. Namanya mirip dengan nama wanita, terutama yang berasal dari luar negeri karena orang Indonesia sangat jarang sekali memakai nama ini.
Tetapi, pantai Klara sendiri namanya bukan diambil dari nama orang. Jauh dari itu. Tidak ada seorang wanita bernama Klara yang begitu mempesona sehingga namanya diabadikan pada pantai berpasir putih ini.
Kata “KLARA” itu merupakan singkatan, yaitu KLApa RApat (Kelapa Rapat). Memang di sepanjang pantai yang beberapa kilometer itu terlihat sekali jejeran pohon kelapa dan jaraknya cukup rapat. Dari sanalah nama pantai ini berasal.
Mempesona ? Sangat.
Bagi seorang warga “gunung” seperti saya yang sehari-hari tinggal di kaki gunung Salak, Bogor, melihat pantai adalah sebuah hal yang istimewa. Kalaupun ingin melihat pantai harus pergi 60 kilometer ke ibukota Jakarta dan itupun kondisi pantainya kurang sedap dipandang mata.
Oleh karena itu, melihat pantai Klara yang berpasir putih, berpemandangan indah, dan berair bening, maka yang timbul adalah rasa kagum.
Keren.
Memang, karena tempat ini merupakan kawasan wisata, beberapa bangunan komersial mulai terlihat disana sini. Maklum ini tetap Indonesia bung. Segala sesuatu yang bisa diuangkan, ya diuangkan. Cuma hal itu tidak menafikan bahwa pantai ini memang mempesona.
Segar sekali mata memandang ke sekeliling.
Jauh berbeda dengan pantai di Jakarta atau Pelabuhan Ratu yang sering menjadi sasaran warga Bogor untuk berwisata yang kotor dan terlalu ramai, hal itu tidak ditemukan disana. Padahal, saat saya berkunjung kesana adalah akhir pekan.
Air lautnya pun bening seperti kristal hingga bahkan di area yang dangkal, bagian dasar lautnya pun bisa terlihat.
Keren dah.
Memang, seperti sudah disebutkan di paragraf atas beberapa bangunan dibangun di sepanjang pantai, seperti gubuk kayu dna juga yang baru jembatan dan pendopo yang menjorok ke laut.
Hanya saja, hal itu sangat bisa dimengerti dan masih dalam taraf wajar.
Gubuk kayu diperlukan untuk para pengunjung berteduh dari sengatan sinar matahari pantai yang bisa membakar kulit. Lagipula, gubuk-gubuk ini pun berguna bagi mereka yang ingin istirahat.
Jembatan dan pendopo yang berada di tengah air pun termasuk bisa dimaklumi. Di tengah masyarakat yang tergila-gila terhadap selfie dan juga pamer pengalaman, keberadaannya memang untuk memenuhi kebutuhan itu.
Lagipula, bagaimanapun masyarakat sekitar pun membutuhkan pemasukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Jadi, tidaklah terlalu masalah.
Karena inti keindahan pantai Klara sendiri tidak terganggu. Keindahan alamnya masih sangat bisa dinikmati oleh siapapun yang berkunjung kesana.
Sulit untuk menggambarkannya dalam kata-kata karena memang saya merasa terpesona dengan apa yang terlihat di Pantai Kelapa Rapat, Lampung ini.
Kata-kata rasanya tidak cukup. Apalagi dari si orang “gunung” yang tidak pantai berkata-kata. Untungnya, si orang gunung ini membawa kamera Canon EOS 700D kesayangannya, maklum dia penggemar fotografi.
Jadi, mungkin foto-foto pantai Klara di dalam tulisan ini bisa memperlihatkan apa yang bisa didapat oleh mereka yang berwisata ke pantai ini.
Silakan nilai sendiri dan katakan pendapat Anda di kolom komentar.