Sebuah hal hampir bisa dipastikan di saat perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina, maka suasananya akan didominasi dengan warna merah. Berbagai asesori yang dipergunakan etnis Tionghoa saat ,merayakannya, mulai dari lampion, pakaian, lilin, semarak dengan berbagai variasi warna merah yang meyolok mata.
Hal itu terjadi dimana saja ada komunitas etnis Tionghoa . Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara. Jangan ditanya perayaannya sendiri di Cina, Taiwan, atau Hongkong. Pemerintah mereka memberikan libur cukup panjang untuk merayakan Tahun Barunya, bisa mencapai 2 minggu libur.
Lalu apa sih makna warna merah dalam budaya Tionghoa sehingga semua orang seperti serentah menggunakannya pada perayaan Imlek?
Ternyata semua itu karena warna Merah adalah salah satu warna utama dalam kebudayaan etnis berkulit kuning dan bermata sipit itu. Warna ini melambangkan mekar, dinamis, antusias, menggapai
ke atas, semoga sukses, perayaan, kebahagiaan, kegembiraan, vitalitas,
umur panjang; membawa keberuntungan dan ketenaran, uang, pengakuan, kepatutan, kreativitas, sukacita vs eksitasi.
Nah, yang paling utama adalah UMUR PANJANG, KEBERUNTUNGAN, KETENARAN, UANG.
Saat menyambut tahun baru, pastilah semua orang, termasuk kita akan berharap semuanya lebih baik di tahun yang baru. Dalam budaya Cina hal seperti disimbolisasikan dalam warna merah.
Jadi, jangan heran mengapa warna merah akan merajai dalam perayaan Imlek.