Susah juga menghadapi ibu-ibu. Bukan hanya di jalanan saja yang terkadang membuat kepala puyeng tujuh keliling, tetapi juga saat mereka hendak membeli kain.
Bagaimana tidak, kaum wanita, ibu-ibu Indonesia biasanya menyukai kain satin karena jenis kain seperti ini biasanya berkilat. Sesuatu yang merupakan ciri khas dari kain satin. Secara teknis hal ini dkarenakan ada 4 lembar benang yang tampil di permukaan kain dibandingkan 1 di bagian bawah.
Masalahnya, kain satin itu bisa terbuat dari berbagai macam bahan. Ada satin yang terbuat dari polyester, katun, nylon, dan masih banyak lagi bahan lainnya.
Setiap jenis bahan yang dipergunakan akan memberikan efek yang berbeda kepada pemakainya. Polyester dan nylon akan sering membuat pemakainya merasa gerah karena memang bahan ini sulit menyerap keringat. Katun memang nyaman dipakai tetapi sulit diurus karena akan cenderung berkerut walau sudah disetrika berulang-ulang yang merupakan karakter bahan katun.
Menyebutkan kain satin saja tidak memberikan gambaran jelas tentang apa yang diinginkan. Kain satin hanya merujuk pada motif tenun saja, bukan keseluruhan.
Sayangnya, pemahaman soal bahan ini rupanya tidak dikuasai banyak ibu-ibu pembeli kain. Mereka kerap mengatakan kain satin, tetapi tidak menambahkan informasi. Hal itu sering menyebabkan berbagai keluhan kepada si penjual, seperti “Kok, kain satinnya panas. Padahal yang dulu saya beli rasanya adem banget kalau dipakai” atau “Ini kain satinnya gampang kusut banget. Beda dengan yang dulu dibeli di Tanah Abang, enak banget nyetrikanya”
Repot.
Mereka tidak menyadari bahwa bukan “satin”nya yang membedakan. Semua kain bermotif satin akan ditenun dengan cara yang sama. Yang membuatnya berbeda adalah dari bahan yang dipergunakan.
Mudah-mudahan, siapapun yang membaca artikel ini tidak lagi hanya sekedar bilang “Mau beli kain satin”. Lebih baik juga dijelaskan bahannya. Kalaupun tidak mengerti, jelaskan saja kepada penjualnya apa yang diinginkan, mudah disetrika, tidak gampang kusut atau yang adem kalau dipakai. Dengan begitu setidaknya si penjual akan mengerti jenis bahan yang diperlukan dan ini akan menghindari keluhan dan prasangka buruk kepada mereka.
Setidaknya, biarlah para penjual tidak ruwet berpikir harus menawarkan apa.