Siapa bilang menghasilkan sebuah foto yang indah dan enak dilihat harus mencari obyek foto yang indah juga?
Jika Anda berpikir demikian, ada baiknya diubah.
Fotografi bukanlah tentang “berburu” keindahan. Fotografi adalah tentang “membuat” atau “menemukan” keindahan yang ada dalam obyek yang menjadi fotonya.
Pandangan ini berasal dari pemikiran bahwa keindahan itu asalnya bukanlah dari bendanya, rasa indah itu adanya di hati dan kepala yang memotret. Bukan pada benda atau sesuatu yang menjadi obyeknya.
Oleh karena itu, seorang fotografer tugasnya adalah untuk menyampaikan keindahan yang ada di benaknya ke dalam bentuk visual, sebuah foto.
Hal itu berlaku pada semua obyek. Bahkan, benda-benda seferhana yang ada di sekeliling kita pun harus dianggap memiliki nilai keindahan.
Coba saja mulai memotret dengan menjadikan benda-benda kecil nan sederhana di sekeliling kita sebagai obyeknya. Coba dari berbagai sudut agar benda-benda itu bisa tampil secara indah dalam sebuah foto.
Padukan warna. Padukan garis. Padukan garis lengkung dan garis lurus. Tambahkan efek blur.
Coba dan coba.
Foto di atas tidak dibuat di lokasi wisata. Foto itu dihasilkan di rumah tetangga saat bapak-bapak sedang nongkrong dan ngobrol, sedangkan saya asyik bermain smartphone ASUS T00N dan menocba berbagai sisi dari segelas cangkir dan kawan-kawan.
Bukankah hasilnya enak dilihat. Padahal, kesemuanya adalah benda umum dalam keseharian dan sering dipandang tidak memiliki nilai keindahan.
Tetapi, jika kita mampu mengolahnya, maka hasil fotonya bisa enak dipandang mata.
Apalagi kalau ditambah dengan kemampuan mengedit foto sedikit.