Tidak terhindarkan. Mau tidak mau. Kesan itu timbul dengan sendirinya kalau melihat tingkah laku para pengendara motor dimana-mana. Mereka sepertinya sama sekali tidak menghargai nyawa, yang sering miliknya sendiri.
Sebuah foto yang diambil di salah satu pintu perlintasan kereta di kawasan Bogor baru-baru ini menunjukkan betapa rendahnya nilai nyawa bagi banyak orang Indonesia.
Kereta belum sempurna melintas dan mereka sudah berebut untuk bisa segera berangkat. Padahal, hal itu bisa membahayakan keselamatan karena bisa jadi angin yang timbul akan menyebabkan kendaraan mereka oleng atau bahkan tersambar oleh sang kuda besi.
Entah apa yang ada di kepala para pengendara motor seperti ini.
Mungkinkah, mereka percaya tentang mitos di dunia Barat bahwa kucing punya 9 nyawa? Tidak mungkin juga karena jelas mereka tahu dirinya bukan kucing.
Yang paling mungkin adalah sifat ketidakpedulian, kecerobohan, dan egoisme lah yang membuat mereka seperti itu. Berat dan susah rasanya bagi orang-orang seperti ini sekedar menunggu beberapa detik lebih lama.
Mereka beranggapan diri merekalah yang paling penting sehingga harus selalu paling dahulu dalam segala sesuatunya. Termasuk, di jalanan.
Hasilnya, ya tidak heran banyak sekali kejadian dan kecelakaan yang merenggut korban jiwa akibat tingkah laku seperti ini.
Entah sampai kapan hal ini akan terus berlanjut.