Belum lama ini namanya masih “free charger”, tetapi sekarang sudah menjadi “charging booth”. Rupanya kepala Stasium Gondangdia, atau siapapin yang mengurusnya, sudah menyadari ada sedikit kesalahan pada nama yang lama karena “charger” merujuk pada “peralatan untuk mencharge” smartphone dan bukan colokan listriknya.
Cuma memang harus diakui, PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) memang semakin sigap dan memang berniat memberikan layanan terbaik bagi para penumpangnya. Masih teringat beberapa waktu lalu, charging booth ini masih sekedar sebuah meja atau rak kayu dengan “colokan” sederhana , tidak keren tapi efektif. Sekarang, bentuknya pun sudah lebih kekinian dan sedikit lebih artistik, warnanya pun sudah lebih mentereng, dan tetap efektif.
Bagus.
Patutlah diacungi jempol untuk usaha-usaha kecil memperbaiki penampilan. (Mungkin juga sudah ada sponsor yang mendanainya yah?)
Mungkin yang “kurang” tinggal masalah “kabel” yang masih nongol dan perlu dirapikan. Tentunya akan lebih baik lagi kalau istilah yang dipergunakan bukan dalam bahasa Inggris, tetapi itu bukan tugas PT KCJ. Tugas itu seharusnya para pakar bahasa Indonesia yang bisa menemukan istilah charging booth dalam bahasa Indonesia yang tidak perlu panjang, ringkas, dan tidak aneh. Maklum, kebanyakan istilah baru untuk menterjemahkan istilah asing terdengar aneh di telinga.