Bukan cerita baru sih sebenarnya. Sudah merupakan rahasia umum, meski pemerintah mengatakan bahwa mereka peduli terhadap peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia, tetapi pada kenyataannya hal yang berbeda bisa dilihat di lapangan.
Buktinya? Tentu saja kalau saya berbicara tanpa bukti berarti saya memfitnah. Jadi, saya berikan satu bukti saja sebuah bangunan peninggalan abad ke18-19 yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. Silakan lihat sendiri beberapa foto dari sebuah bangunan yang dikenal sebagai Moseleum atau Maoseleum Van Motman di kawasan Leuwi Sadeng, Kab. Bogor.
Padahal Moseleum Van Motman adalah peninggalan dari sebuah keluarga yang dulu merupakan orng terkaya di Bogor dan memiliki luas tanah 118 Kilometer persegi (yah kira-kira sama dengan luas Kota Bogor saat ini).
Bangunan ini dulu merupakan tempat pemakaman beberapa anggota keluarga Van Motman termasuk anak-anaknya. Dulu, menurut cerita bangunan ini megah dan dilapisi bahan-bahan bangunan mewah yang diimpor ari Italia.
Kalau sekarang sih, lebih mirip bangunan yang sudah mau roboh karena tidak sepertinya tidak ada perawatan sama sekali. Juga untuk menemukannya sangat sulit karena tertutup perumahan penduduk dan dikitari oleh tanaman pisang.
Sama sekali tidak terlihat bahwa tempat ini adalah sebuah bangunan yang dibangun abad ke-19 dan juga tidak ada perlakuan khusus. Satu-satunya yang membuat saya menyadari bahwa bangunan ini adalah sebuah situs bersejarah adalah sebuah plank berwarna biru yang ditanam dan menyebutkan bahwa Moseleum Van Motman adalah sebuh cagar budaya.
Itu saja. Selebihnya, ya tidak ada.
Ini adalah salah satu contoh betapa kurangnya perhatian pemerintah terhadap cagar budaya dan bersejarah. Kecuali, kalau papan berwarna biru bertuliskan CAGAR BUDAYA dianggap sebagai perhatian yang cukup, ya lain hal. Kalau yang dekat dengan ibukota saja perlakuannya hanya seperti ini, bagaimana dengan yang jauh. Tidak terbayangkan.
Bagaimana dengan di daerah Anda, adalah bangunan bersejarah atau situs-situs peninggalan masa lalu yang bernasib sama? Rasanya pasti ada, iya nggak?