Ada satu kesalahan umum yang banyak dilakukan, terutama oleh para orangtua saat memotret anak mereka. Kesalahannya sederhana saja dan sebenarnya berasal dari sebuah keinginan normal yang akan dimiliki oleh setiap ayah dan ibu.
Kesalahan itu adalah memaksa agar anak mereka untuk “tampil” cantik atau gagah. Seringnya para orangtua “memaksa” anak-anak agar mau bergaya di depan kamera.
Padahal seharusnya tidak begitu.
Sisi menarik dari anak-anak adalah kepolosan mereka. Mereka biasanya menikmati apa yang dilakukannya dan hal itu biasanya tercermin pada mimik wajah dan tingkah laku mereka. Anak-anak, jika mereka menyukai apa yang dikerjakannya, secara tak sadar akan menampilkan pada mimik bahagia dan betapa lepasnya tingkah laku mereka.
Inilah yang menarik dari anak-anak.
Kepolosan dan kebebasan yang kerap membuat “iri” orang dewasa. Dan karena itulah kita selalu ingin merekam dengan kamera.
Tetapi, terkadang, namanya juga manusia, kita selalu ingin kesempurnaan. Para orangtua cenderung dan biasanya ingin anak mereka menjadi “cantik”, “ganteng”, gagah, dan istimewa.
Seringkali keinginan itu diwujudkan dalam bentuk perintah agar sang anak bergaya sesuai kemauan orangtuanya. Hasilnya, tidak ada lagi kepolosan dan kebebasan. Tidak jarang sang anak justru menjadi tertekan dan merasa tidak nyaman. Mereka terpaksa melakukan apa yang dikehendaki orangtuanya.
Tidak lagi ada kepolosan dan kebebasan ketika seseorang terpaksa melakukan sesuatu.
Itulah kesalahan yang kebanyakan dilakukan orangtua saat memotret anak mereka.
Sesuatu yang seharusnya dihindari. Orangtua harus membebaskan anak mereka melakukan apa yang mereka maui jika ingin mendapatkan foto-foto yang menarik dari anak mereka. Mereka harus bertindak bak pemburu dan meperhatikan gerak gerik anak mereka dengan kamera siap sedia.
Hanya dengan itu maka mereka bisa mendapatkan foto yang bisa mereka nikmati.