Bob Sadino – Wikipedia |
“Teori adalah sebuah informasi basi” – Bob Sadino
Sebelum Anda ngamuk kepada saya, perlu disampaikan bukan saya yang mengatakan. Orang yang mengeluarkan pernyataan ini adalah Bambang Mustari Sadino yang lebih dikenal sebagai Bob Sadino.
Sebelum juga Anda mengatakan hal-hal jelek dan mencoba mengeluarkan argumentasi membantah, perlu juga diberitahukan bahwa ia adalah seorang jutawan, pengusaha, motivator. Dari tangannya bukan saja lahir sebuah usaha besar Kemfood tetapi juga banyak usahawan sukses.
Sebelum Anda mengatakan sesuatu yang mungkin Anda sesali kemudian, bandingkan dengan pencapaian Anda. Sudahkah Anda mempunyai perusahaan besar> Sudahkah Anda membuat orang termotivasi untuk menjadi wirausaha?
Kalau belum, mungkin Anda bisa sedikit renungkan apa yang mungkin ingin disampaikan oleh pengusaha eksentrik Indonesia yang melegenda ini.
Ada kebenaran dalam “Teori adalah sebuah informasi basi”
Saya bukan pengusaha. Juga bukan seorang yang sedang membangun sebuah usaha bisnis. Saya hanyalah seorang blogger.
Perhatian saya tertuju pada ungkapan sang hartawan ini karena walau pernyataannya sangat sarkastik dan menyakitkan, ada kebenaran dalam statementnya.
Begini ceritanya.
Teori selalu dibuat berdasarkan pengalaman seseorang atau kumpulan pengalaman dari berbagai orang. Apa yang sudah dialami, dijalani dan dibuktikan kemudian dibuatkan semacam kesimpulan tentang apa, mengapa, kapan dan bagaimana sesuatu bisa terjadi, tercapai, atau terlaksana.
Itulah teori.
Dengan mengetahui hal seperti ini sebenarnya terlihat jelas bahwa sebuah teori sifatnya kondisional, terikat waktu dan tidak berlaku umum. Teori memiliki batasan dalam bentuk waktu, ruang, tempat, dan siapa yang melakukan.
Tidak bisa sebuah teori yang dibuat oleh seseorang akan menjamin tercapainya hal yang sama kalau dilakukan pada saat yang berbeda, tempat yang berbeda, orang yang berbeda, serta waktu yang berbeda pula.
Seperti contoh, seorang memberikan resep kue cubit kepada orang lain. Si orang pertama adalah seorang pengusaha kue cubit yang berhasil. Lalu, apakah hasilnya akan sama di tangan orang lain?
Sudah pasti akan berbeda. Bahkan dalam hal rasa sekalipun.
Buktikan sendiri saja. Coba saja minta anak atau istri atau suami atau teman melakukan hal yang sama yang biasa Anda lakukan. Bagaimana hasilnya? Jelas tidak akan sama.
Dari sini terlihat bahwa teori adalah sebuah informasi basi memiliki kebenaran. Teori sudah tidak lagi uptodate ketika berada di tangan orang lain. Variabel pembuat teori sudah berubah ketika berada di tangan orang lain.
Oleh karena itu mencoba menerapkans sebuah teori yang dilakukan orang lain, tidak akan menjamin kesuksesan yang sama akan diraih.
Bahkan dalam dunia blogging, hal itu berlaku. Seorang bloger sukses akan dengan senang hati berbagi berbagai teori yang membuatnya meraih kesuksesan, tetapi kalau Anda menelannya mentah-mentah, jangan harapkan Anda akan sukses.
Teori tersebut harus diolah.
Teori harus dibuat menjadi uptodate (bukan hanya status FB yang harus diupdate) dan disesuaikan dengan data terkini. Data yang hanya Anda sendiri bisa tambahkan. Karakter, tempat dan lokasi yang Anda sendiri akan tahu. Semua ini harus diolah menjadi teori baru yang sesuai dengan diri Anda sendiri dan memang untuk Anda sendiri.
Itulah saya rasa yang ingin disampaikan Om Bob dengan mengatakan “Teori adalah Sebuah Informasi Basi”. Ia ingin mengingatkan kepada semua orang agar jangan terpaku pada teori dan menerapkannya secara mentah-mentah semua yang disampaikan orang lain, seberapapun suksesnya dia.
Berpikirlah. Jadilah orang kreatif dan temukan teori Anda sendiri.