Perlukah IKut Komunitas Blogger?

Terus terang. Saya akui. Ketika pertama kali mulai membangun blog, saya berpikir bergabung dengan komunitas blogger merupakan salah satu yang wajib dijalani.

Tindakan ini saya lakukan sesuai dengan beberapa artikel dari blogger tutorial yang menyebutkan bahwa bergabung dengan salah satu komunitas blogger, baik di dunia maya atau versi offline, akan membantu perkembangan blog dan bloggernya.

Sempat selama beberapa bulan, sebagian waktu tercurahkan untuk membangun relasi dengan sesama blogger di komunitas blogger dunia maya. Kalau yang versi darat-nya tidak saya coba karena keterbatasan waktu. Lumayan sebenarnya karena terjalin perkenalan dengan beberapa blogger dari dalam dan luar negeri.

Cukup menyenangkan.

Hingga kemudian saya berpikir ulang tentang hal itu. Timbul pertanyaan, apa keuntungan saya dengan ikut Komunitas Blogger tersebut?

Tidak tulus ya. Kesannya memang demikian. Mau tidak mau dengan segala keterbatasan, terutama waktu, saya harus berhitung untung ruginya. Kalau memang tidak memberikan sebuah nilai tambah yang positif terhadap perkembangan blog dan saya sebagai blogger, untuk apa dilanjutkan. Tidak ada faedahnya dan hanya membuang waktu.

Nah, ternyata, keputusan akhirnya adalah, saya tidak merasa perlu untuk ikut komunitas blogger yang manapun. Alasannya :

1. Kebanyakan Komunitas Blogger Online sering hanya menjadi tempat sampah link dari para anggotanya. Bisa dimaklum karena semua orang ingin terkenal dengan cepat. Mereka ingin melakukan promosi dimanapun, termasuk di dalam sebuah komunitas blogger.

2. Blogger, walau mereka juga pembaca, bukanlah kalangan yang menjadi target pasar blog yang saya kelola. Mereka biasanya hanya membaca karena iseng saja. Jadi hanya sedikit sekali penghasilan dalam bentuk kunjungan ke blog saya.

3. Bergabung dengan sebuah komunitas, dan menjalin komunikasi dengan para member lainnya, sudah pasti memerlukan waktu khusus. Entah itu untuk meninggalkan komentar. Entah itu untuk sekedar menyapa dan blogwalking ke blog mereka (ingat mereka juga blogger). Apalagi sebagai anggota baru yang harus lebih aktif melakukan pendekatan.

Semuanya memerlukan waktu. Alhasil, banyak jatah waktu tersita hanya untuk sekedar beramah tamah dan berbasa-basi.

4.Beberapa komunitas menetapkan syarat khusus sebagai anggotanya, salah satunya komunitas blogger di Bogor yang menerapkan persyaratan harus sudah pernah ikut kopdar. Padahal dengan segala keterbatasan waktu, yang mana bahkan untuk sekedar mengupdate blog saja sudah habis, keharusan untuk ikut kopdar adalah sebuah masalah.

5. Beberapa komunitas yang pernah saya coba masuki ada yang seperti menjadi grup eksklusif. Mereka seperti memandang remeh terhadap pemula. Padahal ide awal blogger adalah egaliter dimana ide yang bertebaran akan terhubung satu dengan yang lain, tanpa peduli baru, lama, senior dan junior.

Akhirnya, setelah pikir punya pikir, saya tidak melihat adanya benefit untuk ikut komnnitas blogger, baik di dunia maya atau di daratan. Bisa dikata, hasilnya sangat tidak seimbang dengan apa yang didapat. Saya akan rugi waktu terlalu banyak bila harus mengikuti saran para blogger senior, bergabung dengan komunitas blogger.

Saya tidak bilang tidak ada benefitnya ya. Sudah pasti setiap orang target dan tujuannya berbeda. Kalau memang tujuannya hanya untuk bersilaturahmi, saya pikir dengan blogwalking antar individu juga cukup. Tidak ada keterikatan dan keharusan mengikuti syarat-syarat yang diajukan pengelola komunitas.

Jadi, saya memutuskan untuk tidak bergabung dengan komunitas manapun.Kenyataannya, bukanlah sebuah keharusan untuk ikut Komunitas Blogger.

Mungkin jawaban Anda berbeda. Bukan sebuah masalah. Toh, standar penilaiannya berbeda-beda. Silakan saja kalau Anda menjawab dengan perlu.

+ posts