Kesuksesan di dunia ini adalah impian banyak orang. Semuanya sudah barang tentu akan mengidam-idamkan datangnya sebuah kesuksesan dalam hidupnya. Siapa sih yang tidak.
Tetapi ternyata, banyak orang gagal meraih kesuksesan dalam hidupnya karena mereka tidak memahami satu hal mendasar, yaitu bahwa kesuksesan tidak akan bisa diraih seorang diri. Kesuksesan hanya bisa diraih dengan bantuan orang lain dalam bentuk tim kerja yang solid dan efektif.
Bahkan kesuksesan yang kesannya seperti hasil karya pribadi pun tidak akan pernah luput dari campur tangan orang lain. Contoh sederhananya, seorang penyanyi tenar seperti Afghan. Banyak orang mengira bahwa ketenaran namanya di belantara musik Indonesia adalah buah karyanya sendiri.
Kenyataannya, keberhasilannya adalah hasil kerja keras banyak orang. Penampilannya yang cool dan wajahnya yang tampan tidak lepas dari ketrampilan dari tim tata rias. Begitu pula, dengan gaya bernyanyi , sudah pasti mendapat polesan dari para ahli olah suara dan juga gaya di panggung. Wajahnya bisa tampil di layar televisi tidak akan lepas dari keahlian sang manajer bernegosiasi dan melakukan promosi. Setiap unsur keberhasilannya sebagai penyanyi merupakan hasil karya sebuah tim.
Nah, begitu juga dengan kita. Kalau kita memang mau mencapai kesuksesan, tinggalkan pikiran bahwa kita bisa mencapainya sendiri. Kita harus merubah mindset kita dari individu menjadi pemain tim. Karena hanya dengan itu maka kita bisa bekerjasama dengan orang lain dalam sebuah tim kerja.
Ingat perubahan harus selalu dimulai dari diri kita sendiri. Sebelum kita bisa membentuk tim, maka kita harus mengerti dan merubah pola pikir kita dahulu. Barulah setelah itu kita melangkah ke jenjang berikutnya, yaitu membentuk tim kerja yang solid, efisien dan efektif.
Membentuk Tim Kerja Yang Solid, Efisien Dan Efektif
Setelah berdamai dengan diri sendiri, langkah berikutnya adalah membentuk tim yang kita kehendaki.
Ternyata, berdasarkan pengalaman, membentuk sebuah tim tidak sesederhana mengumpulkan orang-orang yang kita kehendaki. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tim kerja tersebut bisa berjalan dengan baik dan tentu saja membantu pencapaian sasaran.
Kira-kira apa yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sebuah tim kerja. Mungkin beberapa tips ini bisa memberikan gambaran tentang hal itu.
1. Sasaran atau Target
Dibandingkan dengan langsung memanggil orang-orang yang akan menjadi anggota tim kerja, saya akan memilih untuk berpikir sejenak. Tujuannya untuk menemukan apa yang hendak diraih dan dicapai dengan membentuk tim tersebut.
Sasaran atau Target!
Jangka panjang atau pendek bisa ditetapkan kemudian, tetapi harus ada sesuatu yang dijadikan sasaran atau target. Tanpa itu, maka sulit sekali untuk membentuk sebuah tim yang solid dan bisa bekerja efektif.
Penentuan target harus menjadi langkah paling pertama dalam pembentukan sebuah tim kerja. Paling tidak, target tersebut harus sangat jelas dan bisa diukur pencapaiannya.
2. Memilih Anggota Tim
Kalau kebetulan kita yang menjadi pihak yang ditunjuk untuk memilih siapa yang menjadi anggota tim, bersiaplah untuk pusing.
Kita akan dihadapkan pada banyak masalah mulai dari jumlah hingga menentukan layak tidaknya seseorang menjadi anggota tim. Kelihatannya sederhana, tetapi sebenarnya membutuhkan pemikiran yang agak mendalam.
Apakah jumlah tersebut tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak? Apakah saya harus memilih orang yang saya kenal? Apakah harus memilih orang pintar semua, ataukah harus digabung dengan orang yang tidak terlalu pintar tapi mau bekerja keras? Dan masih banyak lagi hal.
Kesalahan memilihi bisa berakibat dinamika tim akan tidak seimbang. Hasilnya bisa berujung ketidaksolidan tim kerja.
3. Menentukan Formasi Tim
Si Anu tugasnya mencuci piring. Si Itu jatah menyupiri. Si Ini bagian mengirim. Dan lain sebagainya. Pembagian tugas.
Sebuah tim kerja tidak akan berjalan kalau anggota-anggotanya tidak tahu tugasnya masing-masing. Job description harus ada.
Walaupun tim tersebut hanya tim kecil yang terdiri dari 3-4 orang saja, pembagian tugas harus tetap dilakukan. Jangan sampai terjadi kebingungan mengenai apa yang harus dikerjakan oleh masing-masing anggota.
Kalau para anggota tidak tahu tugasnya, mereka akan bertanya-tanya apa yang harus dilakukan. Tim kerja tidak akan menjadi solid dan efektif.
4. Pemimpin
Ini sering diabaikan dalam sebuah tim kecil. Apalagi bila terbentuk dari orang-orang yang sudah kenal dekat, biasanya jarang yang mau tampil atau ditunjuk menjadi pemimpin tim. Sungkan.
Tapi, sekecil apapun sebuah tim, tetap harus ada sosok yang dianggap sebagai pemimpin. Ia harus bertanggung jawab paling tidak memberikan keputusan ketika menghadapi sebuah kebuntuan.
Hal ini akan menghindarkan tim dari berlarut-larut dan membuang waktu karena sebuah masalah tidak ada pemecahannya.
Distulah tugas dari seorang pemimpin tim kerja untuk mengambil resiko dan menjatuhkan pilihan. Tanpa itu, besar kemungkinan tim akan terjebak dalam membuang waktu.
5. Komunikasi Antar Anggota
Pastikan setiap anggota tim terbuka dan bisa berkomunikasi satu dengan yang lain.
Hal ini sangat penting karena masing-masing akan mengerjakan tugas dan pekerjaan yang sangat spesifik. Apa yang dilakukan salah satu member akan memberi pengaruh pada yang dikerjakan anggota yang lain.
Kegagalan, hambatan atau bahkan percepatan dari pekerjaan anggota tim tertentu, akan merubah dinamika dalam tim kerja. Jadwal, schedule semua akan terpengaruh apabila terjadi keterlambatan.
Untuk itu semua anggota tim harus mau mengkomunikasikan kesulitan dan hambatan yang ditemuinya pada anggota yang lain.
Itulah mengapa komunikasi antar anggota tim kerja sangat berperan vital dalam menciptakn tim kerja yang solid, efisien dan efektif.
6. Galang kebersamaan, saling percaya, menghormati dan menghargai
Ini adalah salah satu alasan mengapa harus ada pemimpin dalam sebuah tim kerja. Siapapun itu, ia harus mampu menggerakkan im kerja untuk mencapai tujuan.
Ia harus mampu menggalang kebersamaan dalam tim sehingga semua sadar target dan mau bekerja keras untuk mencapainya.
Selain itu, pemimpin adalah sebuah bandul yang harus tetap seimbang dan sekaligus menjaga keseimbangan dan harmoni dalam tim kerja yang dipimpinnya.
Ia harus mampu membuat anggota tim menghormati dan menghargai satu dengan lainnya. Sulit mendapatkan tim kerja yang solid, efisien dan efektif kalau anggotanya tidak saling menghargai satu dengan yang lainnnya.
7. Terbuka Pada Ide-Ide Baru Tetapi Lakukan Ide Yang Terbaik
Semua anggota tim harus terbuka pada berbagai ide dan masukan dari anggota yang lain. Jangan sampai terlalu kaku pada sesuatu yang biasa dilakukan saja.
Justru dengan adanya tim ini semua gagasan harus diungkapkan dan dipaparkan sejelas mungkin. Bahkan seberapapun abusrd dan tidak mungkinnya, semua ide harus dituangkan.
Barulah kemudian lakukan analisa yang akan menentukan langkah terbaik, terefektif dan terefisien.
Setelah itu, jalankan hasil analisa dan keputusan itu.
8. Lakukan Evaluasi Secara Berkala
Yang paling akhir yang saya bisa sarankan adalah lakukan evaluasi secara berkala. Yang harus ditelaah bukan hanya sekedar pencapaian yang ada, tetapi apakah arah yang dituju sudah benar. Jangan sampai secara data terlihat bagus, tetapi ternyata terlihat ada penurunan yang menyulitkan pencapaian target di kemudian hari.
Lakukan koreksi terhadap kesalahan. Berikan apresiasi pada yang sudah berhasil.
Nah, kira-kira itulah tips atau saran yang mungkin bisa membantu membentuk tim kerja yang solid, efisien dan efektif.
Semoga bermanfaat.