Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan tawaran yang cukup menggiurkan.
Seorang teman, yang kebetulan memiliki perusahaan jasa konsultasi pendirian perusahaan menawarkan kepada saya untuk menjadi penulis untuk websitenya.
Kebetulan web-nya mengalami penurunan drastis dan kalah bersaing dengan kompetitornya. Alasannya sederhana, web-nya bersifat statis dan tidak ada penambahan artikel baru. Sementara pesaingnya sudah menambahkan sebuah blog dan diisi dengan banyak artikel.
Alhasil, pesaingnya memiliki sebuah web yang peringkatnya semakin hari semakin baik. Sementara milik teman saya tersebut justru terjun bebas. Dari peringkat 1 juta-an di tahun 2015, tahun 2016 ini rankingnya justru menukik ke angka 2-3 juta.
Untuk itulah ia menawarkan sebuah pekerjaan free lance untuk mengisi blognya. Tentu, karena ini untuk bisnis maka bayarannya, walau tidak disebutkan sangat menggiurkan. Jauh di atas bayaran kalau saya menerima pembuatan artikel online. Namanya juga bisnis.
Belum ditambah di masa yang akan datang saya akan diberikan wewenang untuk mengelola beberapa web miliknya yang lain. menjadi koordinator bagi beberapa webnya. Lagi-lagi tentu tidak gratis.
Sempat tergiur juga dengan kemungkinan mendapatkan pemasukan di luar gaji dari tempat bekerja sekarang.
Hanya setelah dipertimbangkan, akhirnya saya, tidak menerima tawaran tersebut.
Alasannya karena
- Khawatir bahwa kalau terjadi suatu masalah, hubungan pertemanan yang sudah sangat baik akan rusak. Pengalaman menunjukkan teman dan bisnis sangat sulit dipadukan. Lebih baik dibiarkan terpisah.
- Nah, tetapi yang paling utama adalah karena saya ingin bebas. Walaupun bekerja, katakanlah sebagai paruh waktu, freelance, saya akan tetap berada di bawah pengawasan seorang bos. Teman saya akan menjadi bos dan mengatur saya.
Sebuah hal yang sulit untuk diterima. Ketika saya membangun blog milik saya sendiri, ada sebuah kesenangan tersendiri, yaitu saya mengatur diri sendiri. Membuat jadwal sendiri. Mencari bahan tulisan sendiri. Saya hanya diatur oleh diri sendiri. Saya adalah bos dari diri sendiri.
Sesuatu yang sangat saya impikan untuk bisa berdiri sendiri tanpa berada di bawah pengawasan dan kontrol orang lain. Sudah lebih dari 20 tahun, saya bekerja sebagai karyawan dan mempunyai bos. Terasa sekali bahwa kebebasan bergerak menjadi sangat terbatas dan terkekang.
Kalau tawaran tersebut diterima, maka saya hanya menambahkan satu orang bos dalam hidup saya. Bos di kantor tempat bekerja saat ini dan bos sebagai penulis freelance/koordinator web teman saya tersebut.
Akhirnya, saya putuskan untuk melepas dan tidak menerima tawarannya. Buat saya kebebasan itu menjadi sesuatu yang sangat berharga saat ini. Bebas berkreasi. Bebas memilih. Bebas menerima resikonya.
Mungkin saya bisa sukses dengan blog/web saya. Mungkin juga gagal. Tetapi, setidaknya saya memilih jalan terbaik menurut hati sendiri. Bertarung dengan cara sendiri. Bekerja dengan jadwal sendiri. Bukan buatan orang lain.
Who knows.
Setidaknya saya saat ini sangat menikmati menjadi seorang blogger yang bebas berkreasi tanpa ada perintah dari orang lain.
Hasilnya belum besar, tetapi dengan kebebasan yang dimiliki saat ini, hasilnya terasa sangat layak.
Tidak mempunyai bos itu menyenangkan.