Benar. Memang benar bahwa rasa sayang pada istri bisa ditunjukkan dengan banyak jalan. Tetapi, bila suami bisa memasak hal itu menunjukkan kepada sang istri betapa sayangnya kita, kaum lelaki pada mereka.
Bukan. Bukan hanya uang belanja lebih atau hadiah yang bisa membahagiakan para istri. Perhatian pun jelas akan membuat mereka gembira.
Coba saja bayangkan, kalau istri Anda sedang sakit dan tidak bisa melakukan tugasnya memasak untuk Anda, lalu apa yang harus dilakukan? Kalau uang berlebih, tentu gampang sekali penyelesaiannya. Angkat telpon dan minta delivery service segera mengirimkan makanan.
Hanya saja, bagaimana kalau budget belanja tidak memungkinkan hal itu? Istri Anda akan terpaksa harus bangun dan memaksa diri untuk membuatkan sarapan, makan siang untuk keluarga. Bukankah tidak menyenangkan dan sekaligus berbahaya melihat mereka berjuang di depan kompor dalam keadaan sakit.
Kalau Anda, sebagai suami bisa memasak, tentunya hal itu bisa dihindarkan. Anda bisa mengambil alih tugasnya untuk sementara waktu.
Juga kalau suami bisa memasak, ia akan bisa meminta istrinya untuk tetap tidur dan beristirahat, sementara ia yang membuatkan makanan bagi keluarga. Tentu hal itu akan meringankan beban di hatinya yang asti khawatir terhadap keluarganya.
Apalagi kalau kemudian Anda membuatkan makanan bagi si dia yang sedang terkapar karena sakitnya. Masakan yang dibuatkan seorang suami tentu berbeda dengan yang dipesan dari luar.
Karena dalam masakan buatan seorang suami ada rasa sayang dan ada rasa cinta. Bumbu yang tidak mungkin ada kalau dimasak oleh orang lain.
Perhatian dan rasa sayang itu tentu saja akan membahagiakan istri Anda dan rasa bahagia itu akan membuatnya terdorong untuk cepat sembuh.
Bukan begitu kawan?
Jadi, jangan malu pergi ke dapur dan belajar masak. Karena itu adalah salah satu cara menunjukkan rasa sayang kepada istri kita.
