Memasang Iklan Di Tengah Artikel : Uang Vs Kenyamanan Membaca

Bila Anda seorang Adsense Publisher, memasang iklan di tengah artikel adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan pendapatan dari iklan. Bukan begitu kawan ?

Sudah pasti itu. Bagian tengah artikel adalah bagian yang “hot” alias panas karena pasti pembaca harus melalui bagian ini untuk mencapai ujung artikel. Otomatis iklan yang dipasang di bagian tengah tulisan akan terlihat oleh pembaca.

Kemungkinan iklan tersebut diklik akan semakin besar. Salah satu spot terbaik untuk para adsenser.

Meskipun demikian, celetukan salah seorang tetangga beberapa waktu lalu membuat saya tercenung dan berpikir ulang mengenai hal ini. Ia berkata, sebagai seorang pembaca, bahwa dirinya merasa terganggu ketika sedang membaca disuguhi iklan.

Keasyikannya menikmati yang disajikan seperti dihentikan mendadak. Mirip seperti kalau sedang menonton film yang seru, tiba-tiba tayangan komersil menghentikan keasyikannya. Saya merasakannya dan sangat tidak menyukainya.

Mungkin, kalau mengikuti mainstream di dunia ngeblog, hal itu akan diacuhkan oleh para adsenser. Pola pikir komersialisme akan membenarkan pemasangan iklan di tengah tayangan atau artikel. Justru disitulah kesempatan terbaik.

Hanya, saya tetaplah seorang blogger, meskipun saya juga mengharapkan keberhasilan dari segi materi, ada sisi dimana ada rasa risih. Ketika seorang sedang menikmati tulisan kita, yang berarti ia menghargai karya yang kita buat, kita mengganggunya dengan unsur komersil.

Saya tidak akan disalahkan kalau memasang iklan di tengah artikel. Itu adalah hal yang normal dan biasa di dunia ngeblog. Bahkan para blogger terkenal pun akan menyarankan hal tersebut. Kesempatan emas jangan dilewatkan.

Walaupun saya sadar tentang potensinya, tetapi sebagai seorang blogger, kenyamanan pembaca dalam menikmati karya yang saya sajikan, tetap menjadi prioritas utama. Pembaca harus tetap mendapatkan kenyamanan selama membaca setiap kata yang ditulis. Itu harus tetap diutamakan, paling tidak menurut saya.

Oleh karena itu, setelah mempertimbangkan dalam-dalam, akhirnya saya memutuskan untuk tidak memasang iklan di tengah artikel. Kenyamanan pembaca lebih penting dari sekedar uang yang mungkin didapat.

Tidak apa kalau dengan keputusan seperti ini berarti dianggap bodoh dan tidak mampu menangkap peluang. Bukan sebuah masalah kalau ada yang mengatakan itu. Toh, saya sudah terbiasa menjadi orang yang anti mainstream, menolak mengikuti apa yang biasa.

Saya hanya akan menempatkan iklan di bawah judul dan di akhir artikel saja. Paling tidak gangguan yang diberikan kepada pembaca sangat minimal. Mereka tidak akan terganggu keasyikannya dalam menikmati tulisan yang saya buat.

Toh, rejeki tidak akan pergi kemana-mana. Kalau memang sudah ditakdirkan untuk menjadi milik kita, Allah akan memberikannya kepada kita.

+ posts