Betul sekali, Kawan! Masa kecil seorang anak itu sebenarnya hanya sebentar. Paling hanya beberapa tahun sebelum ia kemudian mulai menemukan dunianya sendiri dan menjauh dari kehidupan kita.
Cobalah bayangkan sendiri.
Paling lama 3 tahun sejak lahir, ia akan mulai belajar bermain dengan teman-temannya. Usia lima tahun, ia akan masuk Taman Kanak-Kanak. Lalu Sekolah Dasar dan seterusnya.
Waktu akan berlalu dan tidak terasa ketika tiba-tiba kita menyadari ia mulai masuk Sekolah Menengah Pertama.
Saat itu dunianya sudah berbeda. Ia mungkin sudah tidak mau lagi kita rangkul dan diperlakukan sebagai anak kecil kesayangan. Ia sudah ingin dianggap sebagai remaja alias ABG. Apalagi setelah ia masuk SMA dan kemudian melanjutkan sekolah, sudah pasti ia akan sibuk dengan berbagai kegiatan dimana-mana.
Saat itu is sudah memilii dunianya sendiri, yang berbeda dari dunia masa kecilnya.
Sebuah kepastian dan siklus hidup yang tidak akan terelakkan. Hal ini akan terjadi pada semua keluarga.
Nah, pertanyaannya sudah kah kita menikmati waktu yang hanya sebentar itu? Apakah kita lebih suka sibuk dengan pekerjaan di kantor? ataukah lebih suka bergaul dengan teman-teman? ataukah kita habiskan dengan bermain bersama anak kita?
Pilihan Anda akan menentukan kenangan yang akan kita ingat pada saat mereka sudah meninggalkan kita untuk berdiri sendiri.
Semakin sedikit waktu yang kita habiskan bersama dengan anak kita, maka semakin sedikit pula kenangan indah yang akan menemani kita di masa tua kita. Semakin sering kita meluangkan waktu untuk bersama dengannya, hati dan pikiran kita akan terpenuhi dengan senyum dan tingkah mereka yang lucu, sesuatu yang akan tetap membuat hati kita bahagia di masa tua kita.
Pilihan Anda tentang berapa banyak waktu yang dihabiskan dengan mereka , akan menentukan berapa banyak hal berharga yang tersisa di masa tua.
Selamat memilih.