Keuntungan dan Kerugian Membeli Artikel

Membeli artikel? Untuk apa? Blogger tidak seharusnya membeli artikel!

Tidak salah juga sudut pandang seperti itu. Kegiatan ngeblog atau blogging seharusnya, dan memang idealnya adalah dilakukan berdasarkan apa yang kita tahu, suka dan nikmati.

Berbeda dengan media online yang memang memerlukan banyak tulisan untuk ditampilkan pada web-nya, blog seharusnya tidak memerlukan banyak artikel.

Blogging memang tidak seharusnya dikejar oleh deadline. Sebisa mungkin ngeblog itu harus bisa dinikmati dan membuat seseorang merasa senang dan bahagia.

Jadi kalau ada pandangan yang mengatakan bahwa blogger tidak perlu membeli artikel, tidak salah. Bahkan justru benar sekali.

Lalu alasan untuk mendapatkan suplai dari orang lain apa?

Alasan membeli artikel untuk mengisi blog

Ada banyak alasan sebenarnya yang bisa diajukan, tetapi sebenarnya intinya hanya satu, KEINGINAN UNTUK SUKSES!

Itu saja.

Realitas yang ada di dunia blogging dewasa ini, kebanyakan blogger tidak lagi melakukannya sekedar untuk kesenangan atau kegembiraan. Sebagian besar, saya cukup yakin itu, melakukannya untuk mengejar sesuatu yang lebih dari itu.

Mereka ingin SUKSES, terutama dalam hal materi. Blogging tidak lagi sekedar untuk mengisi waktu saja, tetapi sudah menjadi profesi.

Untuk itu tentu saja diperlukan banyak sekali artikel atau tulisan untuk mengisi sebuah blog atau website. Tidak ada blogger yang menjadi terkenal dengan blog yang hanya berisi sedikit artikel. Kesemua blogger yang sukses secara materi dan nama, biasanya memiliki blog yang sudah berisi ratusan bahkan ribuan tulisan.

Masalahnya, kebanyakan blogger tidak lagi bisa menunggu bertahun-tahun untuk merasakan kesuksesannya. Mereka memiliki target tersendiri, yang terkadang sangat ketat untuk meraih dan mengecap hasil dari blognya.  Dulu, blogger tenang-tenang saja walau belum ada hasil setelah 3-4 tahun berjalan. Dewasa ini, baru hitungan bulan saja dalam dunia ngeblog, banyak blogger sudah ribut karena belum mendapatkan hasil seperti uang atau pengunjungnya masih sedikit.

Sementara waktu untuk menulis artikel sendiri terbatas. Kebanyakan blogger masih bergelut dengan pekerjaan rutin dan kegiatan offline lainnya, yang hanya menyisakan beberapa jam setiap harinya untuk menulis.

Nah, itulah yang kemudian mendorong banyak blogger terpikir memanfaatkan jasa orang lain untuk menulis artikelnya. Tentu saja dengan imbalan berupa uang. Mereka membeli artikel dari orang lain untuk mengisi blognya.

Sah-sah saja sebenarnya. Toh website atau blog itu memang mereka yang punya dan kelola. Tidak juga ada aturan hukum ataupun etis yang melarang. Selama bisa membayar, mengapa tidak. Blog akan terisi penuh artikel tanpa harus terlalu pusing berpikir dan capek menulis artikel.

Ide yang brilian sebenarnya. Efisien.

Hanya, membeli artikel dari orang lain tentu memiliki kekurangan tersendiri, walau tidak dinafikan ada keuntungan dari sisi lainnya.

Apa keuntungan membeli artikel?

Yang pertama tentu saja waktu. Dengan waktu yang terbatas, kita bisa mendapatkan hasil yang banyak. Sisa waktu yang tersedia bisa dipergunakan untuk kegiatan lain, seperti berwisata dengan keluarga atau menyelesaikan pekerjaan kantor. Dengan waktu yang sedikit hasilnya banyak

Yang kedua adalah jumlah artikel. Semakin banyak kita beli, semakin banyak artikel yang terpasang berarti semakin besar peluang pengunjung akan datang ke blog kita. Semakin banyak pengunjung datang, peluang mereka meng-klik iklan akan bertambah besar.

Yang ketiga nama. Blog yang terisi ribuan artikel, secara langsung akan mendongkrak nama sang pemilik. Mereka akan dikenal sebagai blogger yang produktif. Blogger yang kreatif dan sangat berpengetahuan. Blog tersebut akan semakin terlihat profesional dan namanya akan terus menanjak.

Itulah keuntungan dari membeli artikel. Paling tidak sebagian yang saya tahu.

Sayangnya, sebuah hal pasti akan ada sisi buruknya. Begitu pula pembelian artikel. Tetap ada sisi buruk atau kerugian yang sebenarnya harus ditanggung oleh sang blogger.

Apa kerugian membeli artikel?

Yang pasti sudah jelas, kehilangan kesenangan atau kegembiraan dalam menulis. Bagi banyak blogger, menulis adalah sebuah hal yang menyenangkan, bahkan bisa disebut candu. Tidak menulis satu hari saja, bisa membuat kita kehilangan sesuatu. Kalau sekarang penulisan artikel diserahkan pada orang lain, tidak mungkn kita mendapatkan kegembiraan itu. Orang lain yang merasakan.

Kerugian lainnya adalah uang. Tidak mungkin tidak. Ada ongkos yang harus dibayarkan kepada penulis. Jumlahnya akan membengkak seiring dengan semakin besarnya jumlah artikel yang dipesan.

Memang sebagian menganggap ini adalah resiko atau modal yang layak dikeluarkan, tetapi hasilnya belum tentu mencukupi dan menutupi biaya yang sudah dikeluarkan. Kalau tidak pandai manajemen keuangan, membeli artikel bisa membuat dompet menangis.

Ketiga, kehilangan ciri khas. Setiap blogger atau penulis akan memiliki gaya tersendiri. Gaya inilah yang merupakan ciri khas blog atau si blogger.

Penulis darimana kita membeli artikel, tentu saja memiliki gaya mereka sendiri. Tidak bisa tulisan mereka memakai gaya menulis kita.

Hal ini bisa berakibat fatal karena pembaca setia kita tentu akan bisa melihat adanya sisi perubahan gaya menulis. Mereka bisa suka tetapi bisa juga tidak suka dengan gaya tersebut. Efeknya bisa berakibat pada image blog kita sendiri.

Apakah berarti blogger jangan membeli artikel?

Semua tergantung pada diri sendiri. Target yang kita buat. Masing-masing harus melihat kedua hal ini sebelum memutuskan membeli tulisan.

No free lunch. Tidak ada makan siang gratis.

Manapun yang dipilih akan memberi konsekuensi pada blog yang kita kelola. Sudah pasti akan ada efeknya.

Tinggal jalan mana yang mau kita pilih, membeli artikel atau menulisnya sendiri.

It is your choice, mate!

+ posts