Fenomena Baru ! Pamer Kesusahan Di Facebook

Memang ada fenomena baru di Facebook. Nama fenomenanya yaitu pamer kesusahan.

Entah sejak kapan dimulainya. Juga tidak tahu siapa yang memulai. Akhir-akhir ini wall Facebook saya banyak dipenuhi dengan ucapan-ucapan seperti ini :

“Get Well Soon My Son/Daughter”

Biasanya dengan foto seorang anak yang pucat dan terlihat sedang sakit.

Ada juga yang seperti ini

“Innalillahi Wa Ina Ilaihi Rojiun. Selamat jalan kakak/ibu/bapak tersayang. Semoga amal ibadahnya diterima disisiNYA”

Yang ini fotonya agak menyeramkan karena berupa jenazah yang sudah dibungkus kain kafan. Tidak jarang juga wajah yang meninggal dipampangkan dalam status seseorang.

Rupanya, media sosial yang sangat ngetren ini mulai dipergunakan untuk pamer versi baru. Kalau biasanya orang pamer di FB (singkatan Facebook) tentang sebuah keberhasilan, sebuah kemewahan, sekarang sudah dimanfaatkan orang untuk pamer kesusahan.

Bingung.

Apa tujuannya dengan memajang status-status tersebut? Menarik simpati kah? Memamerkan bahwa dirinya sedang dalam kesulitan hingga orang mengasihani kah? Butuh bantuan dana kah untuk berobat?

Tidak tahu. Sulit menebak apa yang ada di pikiran orang.

Padahal status pamer kesusahan seperti itu bisa diinterpretasikan lain. Bisa saja justru pandangan buruk terhadap yang memasang status. Bagaimana bisa orang yang sedang ada di hadapan jenazah masih memegang HP dan sibuk mengupdate statusnya. Tidak bisakah memberi penghormatan terakhir pada yang meninggal?

Buat yang sakit, kasihan juga sedang merasakan badan yang tidak enak dan muka yang kesakitan kok harus tampil difoto.

Belum lagi foto jenazah yang dipamerkan. Kenangan yang terbaik adalah tentang kebaikan dan kegembiraan yang dialami semasa hidup. Memamerkan jasad kaku seseorang justru seperti menghapus kenangan indah bersamanya.

Lha ya gimana mau inget yang indah, kalau yang terbayang adalah sosoknya dalam kain kafan.

Herannya. Biasanya, status seperti ini mengundang banyak “LIKE”.

Sebenarnya bingung juga untuk apa “LIKE” tersebut diberikan. Apakah yang memberi “like” senang karena melihat seseorang meninggal atau sakit? Atau kah “like” itu untuk bilang kamu hebat, dalam saat susah masih konsisten mengupdate status?

Atau kah harus diterjemahkan bahwa “saya turut bersimpati”?

Kira-kira, menurut Anda “LIKE” itu untuk apa yah? Maaf, saya tidak tahu karena saya tidak pernah memberikan LIKE terhadap status seperti ini.

Bingung.

+ posts