Berkorbanlah Hari Ini Untuk Masa Depan Anak Kita

“Let us sacrifice our today so that our children can have a better tomorrow” – A.P.J. Kalam

Anda mungkin tidak akrab dengan nama A.P.J. Kalam. Sebagai informasi, ia adalah Presiden India ke 11 yang menjabat antara tahun 2002-2007. Ia juga seorang ilmuwan yang dikenal sebagai Bapak Rudal India sebelum kemudian terjun ke dunia politik dan menjadi presiden.

Kutipan di atas berasal dari tokoh ini. Kalau dalam bahasa Indonesia maka diterjemahkan sebagai berikut :

Mari kita korbankan hari ini agar anak-anak kita dapat memiliki hari esok yang lebih baik

Sebuah kutipan yang sangat menginspirasi sebenarnya. Tetapi seringkali mudah diucapkan tetapi sulit untuk direalisasikan.

Mengapa susah untuk dilakukan? Jawabnya sederhana karena hal tersebut berkaitan dengan yang namanya pengorbanan. Ada sesuatu hal, entah kenyamanan, kenikmatan, kesenangan yang harus menjadi tumbal. Maukah kita merelakan kesenangan dan kenyamanan kita untuk masa depan?

May be YES may be NO. Walau kebanyakan akan bilang YES di mulut, tetapi dalam tindakan NO.

Mari coba kita telaah kehidupan sehari-hari kita. Hal yang sederhana saja, tentang sebuah kantong plastik atau plastik pembungkus makanan. Kemanakah kita membuangnya setelah barang tersebut sudah tidak terpakai? Maukah kita repot sedikit untuk mengurangi pemakaian plastik?

Kenyataan di lapangan, terutama di Indonesia jawabannya bisa dilihat di depan mata. Banyak sekali sampah plastik bertebaran, bahkan di tempat yang tidak seharusnya. Tidak kah hal ini menunjukkan sesuatu hal?

Bagi saya jelas sekali

1) Orang yang membuang sampah plastik sembarangan tidak memikirkan masa depan anaknya. Plastik baru terurai setelah puluhan tahun. Kalau dibuang sembarangan , maka ada kemungkinan yang menerima akibatnya adalah anak cucunya

Dengan sampah berserakan dan sering membuat mampet saluran air, membuang tidak pada tempatnya akan mengakibatkan efek merusak lingkungan, yang mungkin akan dirasakan anak cucunya juga. Padahal kalau orang itu mau berkorban sedikit untuk berjalan ke tempat sampah, hal tersebut bisa dihindari

(Baca juga : Manfaat Tas Ransel Bagi Lingkungan)

2) Baru-baru ini di Indonesia diterapkan kantung plasik berbayar dan mendapatkan kontra dari banyak orang, padahal hal tersebut bertujuan untuk megurangi pemakaian plastik. Bahkan meninggalkan kenyamanan memakai kantung plastik saja tidak mau.

3) Pemakaian terlalu banyak kantung plastik menunjukkan bahwa masih banyak orang tidak mau berkorban repot sedikit untuk membawa kantung belanja yang bisa dipakai lagi. Padahal membawa sendiri kantung belanja jelas akan mengurangi pemakaian kantung plastik.

Cukup itu saja untuk menunjukkan contoh bahwa “Pengorbanan” seperti yang diungkapkan dalam kutipan A.P.J. Kalam di atas tidak gampang dilakukan. Manusia, kita cenderung tidak mau mengorbankan kenyamanan bagi diri sendiri. Bahkan untuk tujuan mulia, demi kebaikan anak-anak kita sendiri di masa yang akan datang.

Butuh kemauan ekstra keras bahkan untuk sekedar bisa melakukan pengorbanan kecil.

Jadi, sudah kah Anda melakukan pengorbanan seperti ini hari ini?

+ posts