I Am Coming Home, Blogger.

I am coming home, Blogger.

Saya pulang.

Lucu ya? Tetapi memang itu perasaan yang muncul di hati ketika kembali membuat tulisan lagi di sebuah blog baru di Blogger.

Sebelumnya sudah berulangkali, saya coba membuat berbagai macam blog di layanan gratis yang disediakan Google ini. Hasilnya, zero, nol, nil, nada.

Tidak ada sama sekali hasilnya. Kebanyakan blog-blog tersebut dibuang ke tempat sampah setelah beberapa waktu.

Pandangan saya saat itu tertuju kepada website self hosted dirintis hampir satu tahun yang lalu. Blog berbasiskan WordPress yang penuh dengan berbagai fitur dan wdiget untuk membantu dalam menulis.

Selama hampir setahun saya menikmati kemudahan dari CMS WordPress dan belasan widgetnya yang luar biasa.

Hasilnya, memang tidak sia-sia. Pengunjung, saat ini sudah lebih dari 1200 orang perhari datang berkunjung. Berbagai tulisan muncul di halaman pertama SERP Google , banyak lainnya menanti giliran untuk menggeser pemilik lahan sebelumnya.

Angka dari Adsense terus menerus menunjukkan arah yang membaik sesuai dengan kemauan.

Everything is perfect  Semua berjalan seperti yang diinginkan.

Sayangnya, manusia itu serakah dan saya adalah manusia. Dengan semua hal yang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, ada sisi dalam diri sendiri yang berkata “I am missing something”.

Yah, kenyataannya memang itu yang saya sebenarnya sudah rasakan beberapa bulan terakhir.

Entahlah, apa yang hilang itu. Tetapi, yang hadir dalam hati adalah sejenis rasa capek ketika menulis harus sambil memperhatikan berapa “Keywords” atau “Kata Kunci” yang sudah dimasukkan dalam artikel. Rasa bete ketika harus melihat apakah kata kunci sudah ada di URL . Rasa males untuk melihat apakah sudah ada Sub Heading dalam artikel atau belum.

Ada rasa tidak bebas dalam menulis. Ternyata, perasaan seperti itu sangat menyebalkan.

Saya rasa, memang kebebasan itulah yang hilang selama setahun ini.Tidak lagi bebas menulis apa saja, dengan gaya sebebas-bebasnya, dengan tema yang dipungut dari sana sini dan tidak saling berkaitan.

Sebenarnya cukup disadari bahwa itu adalah konsekuensi ketika saya ingin blog tersebut berkembang. Berkembang dalam artian dibaca orang, sebanyak-banyaknya. Ditambah dengan sebuah pemikiran, suatu waktu blog tersebut akan menghasilkan materi alias uang.

Cukup sadar. Itu adalah konsekuensinya.

Tetapi tetap saja, karena saya adalah manusia dan manusia cenderung tidak puas akan apa yang dia punya, saya menginginkan lebih.

Lebih dari semua yang sudah dicapai.

Saya juga ingin memiliki “KEBEBASAN”. Ingin agar tetap bisa menulis sebebasnya, tanpa niche, tanpa topik jelas, tanpa gaya yang memukau, tanpa perlu menjadi seorang yang serba tahu.

Bebas. Sebebas-bebasnya dalam hal menulis.

Untuk itulah, ada rasa kangen kepada Blogger. Tempat dimana tulisan pertama saya ditulis dan diterbitkan.

Tempat dimana pada awalnya yang ada hanyalah sebuah keinginan untuk bercerita. Tidak peduli apakah akan ada yang membaca atau tidak. Tempat dimana saya bebas berekspresi dan mengutarakan pandangan tanpa harus memikirkan apakah akan bermanfaat atau tidak untuk pembaca.

Sebuah tempat dimana saya bisa menjadi diri sendiri tanpa memikirkan orang lain.

Itulah mengapa, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Blogger. Membuat lagi sebuah rumah kecil dengan nama Blog Umum. Tujuannya, sebagai sebuah “hideaway” dari keriuhan di dunia blogging yang saya tekuni.

Kembalinya saya karena saya tahu, tidak akan ada Yoast SEO yang akan memperingatkan saya untuk meletakkan kata kunci di bawah 2.5% dan di atas 0.5%. Tidak ada lagi tanda merah, kuning, hijau bahwa tulisan tersebut sudah memenuhi kriteria SEO friendly.

Blogger tidak memiliki hal itu.

Saya juga tidak peduli bahwa judulnya akan menarik perhatian pengunjung atau tidak.Kalau ada yang mau membaca syukur, apalagi bisa dimanfaatkan. Kalaupun tidak, No Problem.

Disini saya bisa menjadi diri sendiri dan ternyata itu menyenangkan. Sangat menyenangkan.

Jadi, memang Blogger sangat sederhana dengan berbagai fitur yang terbatas. Tetapi, tempat ini sangat menyenangkan bagi seseorang yang hanya butuh tempat untuk menulis.

Itulah mengapa saya kembali. Saya pulang ke Blogger. Home Sweet Home.

Tentu saja, saya akan kembali ke “kantor” alias mengurus blog dimana target dan tujuan sudah ditetapkan, tetapi setidaknya sekarang ada sebuah rumah tempat saya pulang ketika kelelahan dan rasa bosan mulai melanda.

Disinilah “rumah” saya itu.

I am Coming Home, Blogger.

+ posts